376 Siswa MAN Model Kota Bengkulu Ikuti Masa Pengenalan

376 Siswa MAN Model Kota Bengkulu Ikuti Masa Pengenalan

RBO >>> BENGKULU >>>   Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Model yang terletak di Jalan Cimanuk Km 6,5, Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu. Sebanyak 376 siswa baru mengikuti pengenalan lingkungan sekolah dan wali kelas. Sebanyak 376 siswa baru itu dibagi menjadi 2 lokal dalam satu hari, mulai tanggal 20- 25 Juli. Kegiatan  tatap muka siswa baru dan wali kelas  di langsung dalam mesjid untuk menghindari penyebaran covid-19. Dari 700 an lebih siswa tamatan SMP sederajat yang mendaftar tahun ini, baik di Kota Bengkulu maupun yang datang dari luar kota Bengkulu, semua di saring melalui materi. Seperti  tes keagamaan (kemampuan membaca dan hafalan Al-Qur'an), tes akademik berbasis komputer (Computer Based Test/CBT), psiko test,  dan wawancara. Sedangkan nilai rapor sebagai syarat administrasi dengan nilai minimal 75 untuk dapat mengikuti tes/seleksi yang telah ditentukan. Dan pengumuman kelulusan telah dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2019.

Wakil Kesiswaan MAN Model Bengkulu,    Maranaek Siregar, M.Pdi di depan aula 23/07 menyampaikan  untuk tahun ajaran 2019/2020 ini PPDB diikuti oleh 700-an peserta calon peserta didik yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan,  baik SMP,  SMP IT,  MTs, dan pondok pesantren.

Setelah melalui proses seleksi yang ketat diterimalah sebanyak 376 peserta didik,  yang ditempatkan di berbagai jurusan berdasarkan minat,  bakat,  dan hasil tes. Seperti jurusan IPA 6 Ruang  Kelompok Belajar (RKB), IPS 3 RKB,  bahasa 1 RKB, dan jurusan keagamaan 1 RKB. Semuanya berjumlah 11 RKB. IPA masih tetap mendominasi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Khusus jurusan agama dan bahasa masih dibatasi masing-masing 1 RKB. Harapan ke depan peminat untuk masuk ke MAN 1 Model Bengkulu semakin banyak dan lebih berkualitas.

Pada penerimaan tahun ini siswa baru yang dinyatakan diterima mendaftar ulang secara gratis,  namun untuk pakaian seragam dan iuran komite diserahkan ke komite dan orang tua siswa. Bagi siswa yang tidak mampu sebanyak 10 % kita masukan ke program bebas uang komite. Sebagai syarat penerima program tersebut siswa disuruh untuk mengurus surat keterangan miskin, melampirkan kartu keluarga (KK).

"Kalau ditotal sebanyak 30% siswa kita dinyatakan kurang mampu. Mereka  tetap kami terima dan diberi bea siswa, baik itu dari sekolah maupun dari Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi," urai Maranaek Siregar.

Terkait masalah pengadaan baju seragam, pihak sekolah hanya  menerima hasil keputusan rapat komite dengan orang tua siswa. Pihak sekolah hanya membuka acara dan menutup acara. Hasil dari musyawarah tersebut merupakan kesepakatan  dijadikan dasar untuk menetapkan. Mengenai seragam sekolah yang terdiri dari 7 steel pakaian untuk putra, sedangkan untuk putri di tambah dengan 3 buah jilbab. Kesemuanya itu merupakan hasil rapat orang tua siswa atau wali dengan komite.

Bagi siswa yang tidak mampu terkait baju seragam, jangan sampai ada perbedaan di sekolah nanti, antara yang mampu dengan yang tidak mampu,  maka dengan itu  pihak sekolah memfasilitasi pengadaannya  agar semua seragam. "Merupakan sebuah beban bagi siswa ketika yang tidak mampu merasa termajinalkan di kelasnya,"  tuturnya.

Pada kesempatan itu juga Maranaek Siregar menyampaikan  hasil dari rapat komite bahwa mereka sepakat untuk memperbanyak daya tampung mesjid, menjadikan bangunan tersebut menjadi dua lantai. Maka dengan itu tentang  pembangunan mesjid kedepan mengharapkan bantuan dan uluran tangan semua pihak untuk  perluasan bangunan mesjid agar mampu menampung 1.152 siswa. Sementara kondisi saat ini baru bisa menampung sekitar 700 an orang. Selain digunakan untuk ibadah, mesjid itu juga digunakan untuk belajar. Makanya diharapkan sekali bantuan semua pihak memberikan sumbangan melalui rekening mesjid yang sudah disiapkan oleh panitia pembangunan. Agar kedepan diharapkan mampu menampung lebih banyak jemaah lagi.  (Cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: