Gubernur Bengkulu Izinkan Sekolah Tatap Muka, Syaratnya…..

Gubernur Bengkulu Izinkan Sekolah Tatap Muka, Syaratnya…..

Dikbud Imbau Sekolah  Patuhi Protokol Kesehatan

RBO  >>>  BENGKULU >>>  Gubernur Bengkulu, Dr Rohidin Mersyah mengizinkan siswa SMA/SMK yang berada di zona hijau untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di kelas dengan menerapkan protokol kesehatan. "Silakan bagi SMA/SMK berada di zona hijau untuk KBM tatap muka di kelas sepanjang memenuhi syarat prokotol kesehatan yang sudah ditetapkan Satgas penanganan Covid-19 setempat, " kata Gubernur Rohidin Mersyah kemarin Kamis (23/7).

Ia mengatakan, saat ini ada lima zona hijau penyebaran Covid-19 di Bengkulu. Yakni Kabupaten Lebong, Bengkulu Selatan, Seluma, Kaur, dan Kabupaten Mukomuko. Sedangkan lima kabupaten lagi masih berada di zona merah, kuning, dan oranye. Kelima kabupaten dan kota tersebut, yakni Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Kepahiang.

"Di lima kabupaten ini masih ada pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri; tapi secara umum kasus virus corona sudah melandai. Kecuali Kota Bengkulu masih terjadi penambahan kasus baru positif covid-19," ujarnya.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bengkulu ini menambahkan, siswa SMA/SMK di daerah yang berada di zona hijau Covid-19 dipersilakan untuk melaksanakan KBM tatap muka di kelas  sepanjang melaksanakan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan tidak berkerumun. Karena itu, pihak sekolah wajib menyediakan tempat cuci tangan dan sabun atau hand sanitizer di setiap ruang kelas, dan jumlah siswa maksimal 50 persen dari daya tampung kelas yang ada.

"Jika selama ini satu kelas diisi 30 orang, maka sekarang cukup 50 persen saja atau 15 orang saja. Demikian jam belajar, juga dikurangi dari biasanya. Sehingga jaga jarak dan terhindar terjadi kerumunan siswa di kelas, " ujarnya.

Selain itu, tidak ada jam istrirahat di sekolah guna menghindari terjadi kerumunan orang di sekolah. Dengan demikian, begitu jam belajar habis, siswa langsung pulang ke rumah. Demikian pula hari sekolah, juga batasi cukup satu hari dalam seminggu untuk setiap tingkatan kelas. Sedangkan selebihnya, tetap belajar di rumah secara daring sambil menunggu wabah Covid-19 benar-benar hilang di Bengkulu.

Sementara itu, Kepala Dikbud Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat mengatakan, hingga saat ini KBM tingkat TK hingga SMA/SMK di Bengkulu masih melalui daring atau online di rumah. Hal ini dilakukan karena kasus covid-19 di Kota Bengkulu masih tinggi dan kasus baru positif masih muncul di daerah ini. Dengan demikian, jika KBM dilakukan tatap muka di kelas, dikhawatirkan akan terjadi penularan virus corona di sekolah, meski diberlakukan protokol kesehatan.

Selain itu, hingga saat ini belum ada petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan soal belajar tatap muka di kelas seperti ketika wabah virus corona melanda.  Eri juga meminta pihak sekolah harus mempersiapkan fasilitas kesehatan. "Jadi, kita belum ada dasar hukum untuk meminta pelajar SMA/SMK belajar tatap muka di kelas," ujarnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: