135 Jasad Dalam Kubur Terdaftar Jadi Pemilih di Kota Bengkulu

135 Jasad Dalam Kubur Terdaftar Jadi Pemilih di Kota Bengkulu

RBO  >>>  BENGKULU >>>  Tahap Coklit data pemilih yang dilaksanakan KPU Kota Bengkulu melalui petugas PPDP, PPS dan PPK ditemukan fakta mengejutkan. Apa itu?  Banyak orang yang sudah meninggal dunia, ternyata masih ikut terdata sebagai pemilih. Bawaslu Kota Bengkulu menemukan sebanyak 135 daftar pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) kategori meninggal dunia.  Data tersebut merupakan hasil verifikasi faktual (vertual) coklit yang dilaksanakan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) terhadap Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pada Pilkada serentak tahun 2020 mendatang.

Ketua Bawaslu Kota Bengkulu, Rayendra Pirasad, S.H.I mengungkapkan, temuan data tersebut juga sudah langsung mereka sampaikan pada pihak penyelenggara. "Dari proses pengawasan tahap coklit untuk pemutakhiran data di Kota Bengkulu, kita masih menemukan sebanyak 135 orang yang telah meninggal dunia namun masih terdata dalam daftar mata pilih sebagai pemilih. Kemudian juga banyak kita temukan masyarakat yang statusnya sudah menjadi TNI/Polri, dimana untuk TNI/Polri ini mereka semestinya tidak termasuk dalam DPT," ungkap Ketua Bawaslu Kota Bengkulu tersebut kepada radarbengkuluonline.com  Kamis (23/7).

Dari temuan itu, kata Ketua Bawaslu Kota Bengkulu tersebut, sudah mereka tindaklanjuti kepada PPS maupun PPK melalui Panwascam dan pengawas kelurahan. "Jadi, selain yang sudah meninggal dunia, juga ada pemilih terdata ganda, ada yang sudah pindah, dan ada yang tidak dikenal. Itu semuanya sudah kita rekomendasikan pada saat PPDP survei oleh pengawas kelurahan dan oleh Panwascam ke PPK nya. Kamipun dari Bawaslu Kota sudah merekomendasikan ke KPU terkait dengan temuan di lapangan tersebut. Untuk yang meninggal dan TNI/Polri mereka itu TMS, maka harus dihapus dari data mata pilih. Begitu juga TNI/Polri, mereka tidak punya hak pilih," kata Rayendra.

Sebelumnya dari anggota Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kota Bengkulu, Romi Sugara S.Sos menyampaikan, saat ini tahap Coklit masih terus berjalan. Ini dilaksanakan sampai tanggal 13 Agustus mendatang. "Sebab itu, kita melakukan coklit ini dengan turun langsung ke lapangan guna memastikan data mata pilih itu valid. Dari 67 kelurahan serta 788 TPS yang ada, kami bersama PPDP terus melakukan coklit dengan mendatangi rumah warga satu persatu, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19," kata Romi Sugara. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: