857 Siswa SMP 4 Kota Bengkulu Belajar di Rumah
RBO >>> BENGKULU >>> SMPN 4 Kota Bengkulu yang terletak di Jalan Cimanuk KM 6.5, Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu mulai tanggal 20 Juli kemarin melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) dengan pola dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (luring). Di samping itu juga sebanyak 276 siswa baru mengikuti tahap pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), tetapi tetap di laksanaan menggunakan sistem daring dan luring. Sementara para guru berada di sekolah menyiapkan materi dan mengajar secara daring dan luring.
Kepala SMPN 4 Kota Bengkulu, Mala Hartati, M.Pd saat dihubungi radarbengkuluonline.com di ruang kerja tadi siang (24/7) mengatakan bahwa proses belajar mengajar sudah dilakukan sejak tanggal 20 Juli kemarin. Kegiatan tersebut dilakukan secara daring dan luring. Namun proses ini jauh dari kesempurnaan. Karena sebagai tenaga pendidik, pembelajaran ini tidak efektif dan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan MPLS pada awalnya direncanakan tatap muka yang dibagi dalam beberapa sesi, namun sesuai dengan protokol kesehatan, maka MPLS juga dilaksankan melalui daring dan luring.
Selama masa pencegahan covid -19 ini, pola Belajar Dari Rumah (BDR) daring dan luring ini terkendala. Baik itu media belajar berupa handpone dan kuota internet dan lain lainnya . Sedangkan untuk membentuk karakter anak, dibutuhkan sekali proses pembelajaran tatap muka, sehingga anak dididik diberi berbagai kegiatan dalam rangka membentuk karakter tersebut, karena sesuai dengan ketentuan bahwa sekolah di haruskah untuk membentuk karakter anak didik selain pelajaran yang bersifat ilmu pengetahuan secara umum.
Namun pada saat ini pembelajaran seperti ini tidak bisa memantau anak didik apakah mereka belajar atau tidak. Tetapi ketika dilakukan tatap muka, siswa akan bisa dipantau secara langsung, apakah siswa tersebut sudah paham dengan apa yang diajarkan atau belum . Sementara itu siapa yang bisa menjamin dengan tidak hadir ke sekolah ini mereka akan terhindar dari virus. Sedangkan belajar di rumah kita juga tidak bisa jamin bahwa anak tersebut bisa terhindar dari virus.
Terkait masalah protokol kesehatan, lanjutnya, protokol kesehatan pada dasarnya sudah dilaksanakan dari dahulu. Seperti cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan, semua sudah dilaksanakan. " Kita tidak bisa bayangkan dengan pola ini, bahwa anak anak kita akan bisa belajar seperti yang diharapkan. Yang tatap muka saja masih kurang memuaskan, apalagi secara daring dan luring," ungkap Mala Hartati.
Untuk tahun ajaran ini, paparnya, SMPN 4 Kota Bengkulu masih kekurangan murid sebanyak 10 orang. Sesuai dengan imbauan Wali Kota, bagi anak -anak yang belum mendapatkan sekolah untuk bisa diterima di SMPN 4 tersebut. Sebagaimana kita ketahui, penerimaan tahun ini 50% melalui jalur zonasi, 50% lagi dibagi berdasarkan jalur prestasi, afirmasi dan ikut orang tua. Makanya, kekurang ini bisa membuka peluang kembali pada anak- anak yang belum mendapatkan sekolah. "Sesuai dengan imbauan Bapak Wali Kota, jangan sampai ada anak yang tidak sekolah, maka dengan itu kami membuka peluang kepada anak- anak yang belum mendapatkan sekolah sampai saat ini. Dengan harapan, corona ini segera berakhir. Sehingga, bisa lagi belajar seperti biasa," demikian Mala Hartati. (Cw1/ editor: yar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: