Zulasmi Octarina : Belajar Secara Daring Membuat Orang Tua Darting
Dewan Minta Pemerintah Jangan Hanya Berikan Bansos Beras
RBO, BENGKULU – Masih ditengah wabah pandemic Covid-19 saat ini, anggota dewan Provinsi Bengkulu Zulasmi Octarina SE meminta pemerintah daerah dan pemerintah pusat jangan hanya terpaku memberikan bantuan sosial berupa kebutuhan sandang dan pangan seperti beras dan mie. Tapi juga secara serius memberikan bantuan dalam bentuk lain. Khususnya untuk dunia pendidikan.
“Saat ini, kita akui, ditengah wabah pandemic Covid-19 mayoritas wali murid para orang tua kewalahan ketika proses belajar mengajar yang dilakukan pihak sekolah secara Dalam Jaringan (Daring) atau secara online. Banyak kendala yang disampaikan para orang tua. Mulai dari kemampuan yang mumpuni dalam menggunakan gadget atau hp android, juga keluhan tentang kuota internet yang memang harus selalu ready agar anaknya bisa mengikuti proses belajar secara online. Sebab itu, hal ini jadi perhatian kami di Komisi IV. Kita minta pemerintah daerah, Gubernur melalui Dinas Pendidikan juga pemerintah pusat hendaknya dapat mencarikan solusi atas system belajar Daring yang dikeluhkan oleh para wali murid. Jadi, bantuan untuk Covid-19 itu jangan hanya Bansos beras. Bisa juga dalam bentuk lain. Misalnya kuota internet gratis selama pandemic atau solusi alternatif lainnya,” ungkap Zulasmi Octarina yang merupakan Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu tersebut, Senin (27/7).
Menurut politisi perempuan NasDem yang cantik tersebut, tidak semua orang tua paham dengan mata pelajaran anak zaman sekarang. Ditambah lagi kesibukan para orang tua wali murid yang kadang-kadang susah diukur waktu, tidak sedikit orang tua yang pulang malam dengan pekerjaan yang masih menunggu.
“Belajar Daring ini dikhawatirkan nanti menjadi Darting atau Darah Tinggi bagi para orang tua. Kenapa demikian? Karena, iya kalau orang tuanya mampu, kemudian lokasi rumah mereka memang berada dalam jangkauan sinyal internet yang bagus. Lain halnya bagi orang tua yang lokasi rumah mereka jauh dari layanan jaringan internet dan ini tentu menjadi masalah dan memunculkan banyak dampak lainnya. Sebab itu, mari kita sama-sama lebih memperhatikan dunia pendidikan ini agar jangan sampai akibat Covid-19 anak-anak malah banyak yang putus sekolah karena merasa jenuh dan berat mengikuti metode belajar secara daring. Ayo kita sama-sama carikan solusinya bagaimana agar pendidikan anak-anak bisa terus berjalan dengan baik ditengah wabah pandemic Covid-19 dan anak-anak terhindar dari terpapar virus Corona . salah satu contohnya SMPN 1 Kota Bengkulu, mereka sudah ada kebijakan program memberikan bantuan kuota internet untuk anak-anaknya. Untuk Provinsi Bengkulu, kita berharap dari dana yang dianggarkan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 30,7 M hendaknya bisa ikut memberikan bantuan kepada sekolah, khususnya SMA/SMK agar proses belajar mengajar terus berjalan,” pungkas Octarina Zulasmi. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: