Harmen: Rohidin Gubernur Aktif, Survei Paling Tinggi
Final Berpasangan dengan Rosjonsyah
RBO, BENGKULU - Kalau sebelumnya dari beberapa lembaga survey seperti Diaspora Research Strategy dan lembaga Roda Tiga Konsultan mengatakan hasil survey petahana Gubernur Dr H. Rohidin Mersyah turun dibanding mantan Gubernur Agusrin M. Najamuddin. Namun dari tim keluarga Rohidin Mersyah berdasarkan hasil survey lembaga Syaiful Moerjani Research and Consulting (SMRC) serta Fixpool terbukti hasilnya Rohidin paling tinggi.
"Jadi kami mau meluruskan, kalau ada lembaga survey yang menyatakan hasil survey Rohidin turun popularitas dan elektabilitasnya. Silakan saja, tapi kami juga punya lembaga survey sendiri dan posisinya sekarang Rohidin adalah Gubernur Bengkulu aktif. Hasil survey lembaga yang kredibel seperti Syaiful Moerjani dan Fixpol itu jelas Rohidin masih paling tinggi. Disusul Agusrin. Sebab itu hal ini perlu kami luruskan agar masyarakat jangan kebablasan termakan oleh opini yang dibuat untuk mempengaruhi masyarakat. Bahkan kami siap jika memang hasil survey lembaga itu harus diadu guna membuktikan kevalidan survey yang dilakukan," ungkap Ketua Tim Keluarga Cagub Rohidin Mersyah, Harmen Kamarsyah pada radarbengkuluonline.com, sore Rabu (29/7).
Sebelumnya Harmen Kamarsyah yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Provinsi Bengkulu ini juga menyayangkan adanya statemen dari mantan dosen salah satu universitas di Bengkulu yang sudah pensiun dan menjadi pengamat politik yang mengatakan dari hasil survey beberapa lembaga dia menyarankan Rohidin tidak maju kembali dalam Pilgub.
"Kita tahu yang terhormat Pak Lamhir Syam Sinaga ini sudah pensiun sebagai dosen. Kemudian beliau sejak beberapa tahun terakhir sudah tidak di Bengkulu karena telah menetap di Serang Banten bersama istrinya. Kalaupun sekarang dia masih jadi pengamat politik dia dapat data itu darimana? Dan kami rasa beliau sudah lupa dengan pelajaran mata kuliah yang dibimbingnya dulu sebagai dosen fisipol. Dimana hak hak hakiki seseorang sebagai warga negara yang baik, setiap orang mempunyai hak politik, hak untuk berpolitik. Jangan sampai statemen itu memasung hak seorang warga negara untuk berpolitik apalagi yang ditujukan ini menasehati kepada Gubernur aktif. Sebagai seorang warga negara biasa saja kita tidak boleh membatasi haknya untuk berpolitik. Apalagi untuk orang sekelas Gubernur pemimpin tertinggi dalam suatu wilayah Provinsi, Gubernur ini adalah wakil dari presiden di daerah. Jangan sampai ada pernyataan yang kebablasan seperti itu. Dan perlu diketahui, Rohidin dengan Agusrin itu adalah keluarga, keduanya adalah keponakan saya. Kalau dua duanya mau dan siap maju dalam Pilgub, silakan saja. Biasa saja dalam politik itu satu rumah tapi beda pilihan politik, bahkan satu rumah ada yang punya dua agama sesuai keyakinan masing-masing. Jadi jangan memasung orang untuk maju, sebab itu saya merasa perlu meluruskan hal ini," terang Harmen Kamarsyah.
Kembali terkait rilis hasil survey beberapa lembaga yang sudah diekspose, Harmen yang didampingi Miftahul Jazim yang juga merupakan tim keluarga Rohidin menduga ekspose survey oleh lembaga tertentu disinyalir ada kepentingan dari sponsor. "Kami harap masyarakat Bengkulu jangan terprovokasi. Sebenarnya Pak Rohidin mau klarifikasi tapi kami tahan. Kalau ada lembaga survey yang rilis hasil surveynya kemudian diekspose saya rasa biarlah masyarakat yang menilainya sendiri kemana arah sasaran dan tujuannya. Tapi survey itu juga jadi bahan evaluasi bagi kami bersama tim, namun kami tentu punya survey rujukan sendiri," terang Harmen.
Selain itu, terkait siapa calon pendamping Rohidin yang direkomendasikan tim keluarga. Harmen menegaskan bahwa final pendamping Rohidin adalah Bupati Lebong dua periode Rosjonsyah. "Kalau untuk pendamping itu sudah final kalau tidak ada force major Rosjonsyah. Tinggal menunggu PDIP, Golkar dan PKS sudah berkoalisi. Tapi siapapun itu yang jadi wakilnya nanti, kami dari tim keluarga sifatnya tetap akan habis-habisan memenangkan Rohidin," pungkas Harmen. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: