Desa Babatan Ulu Rembuk Pencegahan Stunting

Desa Babatan Ulu Rembuk Pencegahan Stunting

RBO, MANNA - Pj Kepala Desa Babatan Ulu Jhon Sahri,SE mengatakan Pemerintah Desa Babatan Ulu melakukan rembuk pencegahan Stunting dengan cara memfasilitasi skala prioritas dari beberapa usulan yang disampaikan kader desa.

"Usulan yang disampaikan akan kami masukkan kedalam musyawarah Rencana Kerja Perintah Desa (RKPDes) untuk kepentingan bersama dan akan melihat juga kondisi keuangan desa, kalau bisa nanti akan diakomodir semuanya," kata Jon di Paud Desa, Senin(07/09).

Begitu juga dengan kader harus melakukan pengawasan kepada ibu hamil dan anak usia dalam segi asupan gizinya dengan melihat perkembangnnya. Meminta seluruh ibu yang sedang mengandung harus rutin memeriksakan kehetannya baik ibu maupun janinnya.

"Semoga kedepannya tidak ada lag Stunting dan memfasilitasi apa yang menjadi persolan yang terjadi pada tahun yang akan datang dan siap menindaklanjuti kalau ada terjadi Stunting di dalam desa," kata Jon.

Kepala Kecamatan Seginim, Mardalena Romli,S.Pd.M.Si melalui Kasi Pelayanan Umum, Ellyza Hartini,SE mengatakan pihak Kecamatan meminta Pemerintah Desa Babatan Ulu untuk benar - benar memperhatikan apa yang menjadi kekurangan kader.

"Pemerintah Desa mengangarkan dana untuk sosialisasi dengan melibatkan Puskesmas untuk memberikan pemahaman kedapa seluruh kader desa, Sehingga kader mampu memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat tentang Stunting karena kegiatan ini merupakan program pemerintah pusat untuk melakukan pencegahan Stunting," ujar Ellyza.

Bagi masyarakat harus mengetahui sejak awal apa saja yang diakibatkan oleh gejala Stunting terhitung dari anak dari mulai 1000 hari kehidupan. Adapun yang disebabkan Stunting ini akibat kurangnya asupan gizi secara kronis dengan ciri mempunyai bentuk tubuh kecil dan pertumbuhan otak tidak sempurna.

Adapun yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Seginim, Dr.Ismi Juwita yang menjadi penyebab dari Stunting adalah masalah pangan, status sosial, status kesehatan, ketersediaan air bersih, tidak adanya jamban. "Ada juga yang perlu kita ketahui bahwa Ilmu pengetahuan dan kondisi keluarga juga berpengaruh terjadi stanting karena ilmu pengetahuan itu harus dipahami masyarakat agar nantinya bisa memeriksakan kondisi anaknya ke posyandu terdekat secara rutin," ujar Ismi. Pendamping Desa Kecamatan Seginim, Lin Aprianto akan mengawal bersama Badan Permusyawatan Desa(BPD) untuk disampaikan kepada Pemerintah Desa. "Agar apa yang kita inginkan di Desa Babatan Ullu ini tidak adanya Stunting dengan melakukan pencegahan dari awal dan mengawasi dan mengetahui apa - apa saja gejala yang terjadi," pungkas Lin.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: