PD Bisa Menjadi Penyebab Stunting?
RBO,MANNA - Kepala Desa Tanjung Aur, Marpen Mardiansyah mengatakan bahwa pernikahan dini (PD) bisa memicu penyebab terjadinya Stunting dimasyarakat sehingga terjadi kehamilan diusia muda. "Untuk itu kita gelar rembuk Stunting ini dalam Rancangan Kerja Pemerintah Desa(RKPDDes). Kami akan dimasukkan dalam anggaran desa untuk melakukan kegiatan sosialisasi pada tahun 2021, supaya nantinya orang tua bisa mengawasi pergaulan anak dan memberikan pemahaman kepada anak - anaknya," kata Marpen di Kantor Desa, Rabu(23/09).
Apalagi saat ini, Pemerintah Desa sudah mendapatkan keterangan dari Kepala KUA bahwa usia perkawinan untuk pria dan wanita saat ini sama yaitu 19 tahun usia produktif melakukan pernikahan. Bahkan saat ini sudah tertera dalam UUD Nomor 16 Tahun 2019 perubahan atas UUD Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.
Sehingga batas usia yang sudah ditentukan setiap pasangan sudah mempunyai kematangan dalam mewujudkan tujuan pernikahan yang baik dan mendapatkan keturunan yang sehat dan berkualitas. Sehingga mengurangi resiko tingkat kematian bagi ibu dan calon anak dan mendapatkan asupan gizi yang baik. "Kedepannya, kami berharap seluruh kader baik itu Kader Posyandu ,Kader Pemberdayaan Manusia(KPM)dan kader yang lain harus proaktif dalam hal kegiatan Posyandu, tambahan asupan makannan bergizi bagi ibu dan calon anak, agar tidak terjadi stunting," kata Marpen.
Kepala Puskesmas Masat, Muhardin,S.Sos mengatakan stunting ini bisa diakibatkan oleh bebarapa faktor seperti lingkungan yang kurang bersih, asupan gizi dan pola asuh. "Ada cara untuk mencegah stunting, bisa juga dilakukan untuk pembuatan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak yang bergizi. Itu bisa diusulkan dengan Pemerintah Desa, begitu juga untuk membuat jamban untuk masyarakat, karena stunting akan terjadi pada usia 1000 hari kehidupan anak, kalau permasalahan ini kita lambat dalam pengatasannya maka bisa terjadi stunting kronis," kata Muhardin.
Kepala Kecamatan Pino, Surahman,S.Sos,M.Kes melalui Sekretaris Kecamatan, Hendra Gunawan, SE mengatakan jangan sampai stunting ini terjadi, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. "Kami meminta kepada Pemdes untuk mengakomodir kebutuhan yang diperlukan masyarakat dalam pencegahan stunting ini, serta memfasilitasi kader - kader agar kedepannya mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat bisa menjaga kesehatan bagi ibunya sendiri dan calon anaknya," pungkas Hendra.(afa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 MSCI Rilis Hasil Survei Calon Walikota Bengkulu Tahun 2024
- 2 Toyota Fortuner Diesel vs Mitsubishi Pajero Sport Bensin: Mobil Mana yang Lebih Menguntungkan?
- 3 Kader PPP Provinsi Bengkulu Protes dan Ajukan Mosi Tidak Percaya ke Pengurus
- 4 Ini Pesan Pjs Bupati Bengkulu Utara Saat Apel Terakhir dan Perpisahan
- 5 GoPro Magnetic Swivel Clip: Aksesori Multifungsi untuk Aktivitas Outdoor
- 1 MSCI Rilis Hasil Survei Calon Walikota Bengkulu Tahun 2024
- 2 Toyota Fortuner Diesel vs Mitsubishi Pajero Sport Bensin: Mobil Mana yang Lebih Menguntungkan?
- 3 Kader PPP Provinsi Bengkulu Protes dan Ajukan Mosi Tidak Percaya ke Pengurus
- 4 Ini Pesan Pjs Bupati Bengkulu Utara Saat Apel Terakhir dan Perpisahan
- 5 GoPro Magnetic Swivel Clip: Aksesori Multifungsi untuk Aktivitas Outdoor