Ini Dia 6 Zona Rawan Narkoba di Kota Bengkulu

Ini Dia 6 Zona Rawan Narkoba di Kota Bengkulu

Jumlah Penyalahguna Narkoba Turun

RBO BENGKULU - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu memetakan zona rawan penyalahgunaan narkoba. Mengerucut dari 9 kabupaten 1 kota, BNNP Bengkulu menerangkan ada 6 kecamatan di Kota Bengkulu daerah rawan narkoba.

Dijelaskan Kepala BNNP Bengkulu, melalui Kabid P2M Ridwan Arief, per kabupaten dalam wilayah di Provinsi Bengkulu sudah dipetakan daerah rawan peredaran narkoba. Dikatakan daerah rawan peredaran narkoba tersebut disana terdapat jual beli dan pakai narkoba.

6 zona rawan itu ada di Kecamatan Ratu Agung, Ratu Samban, Singaran Pati, Teluk Segara, Gading Cempaka dan Kecamatan Selebar. Mengenai titiknya, masih dirahasiakan oleh pihak BNNP.

Ridwan menerangkan, penetapan zona rawan penyalahgunaan narkoba tersebut berdasarkan hasil pemetaan oleh pihak BNN, yakni berdasarkan temuan dan laporan, data statistik dan jumlah kasus. Semua wilayah di Bengkulu menjadi pantauan BNNP melalui intelejen, laporan masyarakat, penelusuran kasus jaringan dll.

Menyikapi daerah rawan peredaran narkoba ini, Ridwan menyampaikan bahwa pihaknya (BNNP) telah melakukan serangkaian langkah stategis. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi bahaya narkoba, menjalankan program P4GN yang melibatkan unsur aparat terkait, tokoh masyarakat dan menjalankan program rehabilitasi.

Disisi lain, Ridwan menyampaikan bahwa terjadi penurunan angka jumlah penyalahguna narkoba di Bengkulu. "Ya betul, terjadi penurunan di Bengkulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh LIPI dan UI, angkanya turun. Semula pada tahun 2017 angka penyalahgunaan narkoba di Bengkulu mencapai 24 ribu orang, turun pada tahun 2019 lalu penyalahguna narkoba di Bengkulu hanya 19.600 orang," katanya.

Faktor terbesar dari turunnya angka pemakai ini adalah tingkat kesadaran masyarakat yang semakin tingggi. Semisal saja, mereka tahu bahaya narkoba itu apa. Kemudian, keluarga dan lingkungan semakin aktif melaporkan keluarga atau lingkungannya yang terindikasi penyalahgunaan nakoba, kesadaran rehabilitasi untuk sembuh, peran aktif dan pedulinya masyarakat, aparat itu semua yang mempengaruhinya.

"Dan lagi, BNNP Bengkulu bersama aparat lainya tidak pernah kendor untuk melindungi masyarakat Bengkulu dari bahaya narkoba," katanya. (ae2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: