Pekerja Pamsimas Talang Buai Diminta Alirkan Air untuk Warga

Pekerja Pamsimas Talang Buai Diminta Alirkan Air untuk Warga

RBO >>>  SELAGAN RAYA >>>  Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Mukomuko, terus menindaklanjuti persoalan pembangunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas) di Desa Talang Buai. Pendamping Pamsimas desa dan pekerja Pamsimas di Desa Talang Buai (TLB) sudah dipanggil oleh Dinas Perkim pada Senin,(2/11) siang. Hasilnya, penyebab bangunan Pamsimas itu tidak berfungsi karena adanya pipa yang pecah dan tersumbat. Hal tersebut dikarenakan adanya aktivitas replanting kebun sawit oleh Dinas Pertanian di jaringan utama saluran air.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman (Kabid PKP) Dinas Perkim Kabupaten Mukomuko, Dedi Ramadhan mengatakan, pihaknya dari Dinas Perkim selaku Satker sudah menginstruksikan tim pendamping Pamsimas, tim pekerja Pamsimas Desa Talang Buai, dan pihak Dinas Pertanian turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. "Sekarang penyebab air itu tidak mengalir sudah diketahui. Kita minta mereka cek pipa yang rusak. Besok (hari ini red) mereka harus turun ke lapangan melakukan pengecekan jumlah pipa yang rusak," ucap Dedi Ramadhan kepada radarbengkuluonline.com Senin (2/11)

Dia menegaskan, tim pendamping dan pihak pekerja harus bertanggung jawab. Mau tidak mau Pamsimas tersebut harus mengalir ke jaringan utama. Pihaknya minta persoalan Pamsimas di Desa Talang Buai bisa diselesaikan, dan pembangunan Pamsimas tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Yang penting kita minta air Pamsimas itu mengalir dulu. Dimana kerusakan dan berapa jumlah pipa yang rusak harus diperbaiki. Nanti kita koordinasi juga dengan Dinas Pertanian untuk perbaikan pipa yang rusak akibat kegiatan replanting kebun sawit tersebut," tegasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya District Coordinator (DC) Pamsimas Kabupaten Mukomuko, Azmi saat dikonfirmasi mengatakan, anggaran untuk pembangunan Pamsimas itu senilai Rp 245 juta bersumber dari APBN melalui kementerian pusat, kemudian Rp 14 juta sumbangan tunai dari masyarakat.

"Mulai dari perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengelolaan kita serahkan kepada Kelompok Kerja Masyarakat (KKM). Dana Rp 245 juta itu langsung masuk ke rekening KKM. Kalau mereka membayar sumbangan tunai senilai Rp 14 juta itu, jadi total keseluruhan dana yang masuk ke rekening KKM senilai Rp 259 juta," ucap Azmi.(ide)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: