Dikbud Prov Perbolehkan 50 SLTA Tatap Muka

Dikbud Prov Perbolehkan 50 SLTA Tatap Muka

RBO, BENGKULU - Bulan November ini sekolah sudah mulai melakukan belajar tatap muka. Hanya saja baru beberapa Sekolah Menengah Atas maupun SMK di Kota Bengkulu. Hal ini diutarakan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, M.Pd kemarin Kamis (5/11). Sebanyak 50 SMA/SMK di Kota Bengkulu, yang melaksanakan KBM tatap muka awal November ini, terdiri atas 30 SMA dengan jumlah siswa sebanyak 9.976 orang dan 20 SMK dengan jumlah siswa sebanyak 7.129 orang. SMA/SMK sebanyak ini tersebar di 9 kecamatan yang ada di Kota Bengkulu.

"Senin kemarin seluruh siswa SMA/SMK sederajat di Kota Bengkulu, melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di sekolah masing-masing," ujarnya.

Dalam tahap pertama KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tatap muka siswa SMA/SMK di Bengkulu, dilaksanakan 2 kali seminggu untuk setiap tingkatan kelas, dan jumlah kelas hanya diisi 50 persen dari kapasitas sebelumnya.

"Jika selama ini dalam satu kelas diisi 40 siswa, maka KBM tatap muka sekarang hanya diisi 20 orang dalam satu kelas. Demikian jam belajar dikurangi hanya 4 jam sehari masuk pukul 08.00 WIB keluar pukul 12.00 WIB tanpa istirahat, siswa begitu jam belajar habis langsung pulang ke rumah," ujarnya.

Jika siswa kelas 12 belajar tatap muka di kelas, maka siswa kelas 10 dan kelas 11 belajar daring di rumah. Sebaliknya jika kelas 11 belajar di kelas, maka siswa kelas 10 dan 12 belajar daring di rumah. Selanjutnya siswa kelas 10 masuk, maka siswa kelas 11 dan 12 belajar daring di rumah dan seterusnya sampai batas waktu tidak ditentukan kecuali ditemukan ada siswa SMA/SMK di Kota Bengkulu terpapar Covid-19, KMB tatap muka akan ditinjau kembali. Eri menegaskan, jika ada siswa SMA atau SMK di Kota Bengkulu, yang terpapar virus Covid-19 selama berlangsung KBM tatap muka, maka pihaknya dengan terpaksa menghentikan belajar di luar jaringan dan kembali ke daring seperti semula.

Untuk itu, dirinya meminta pihak sekolah menerapkan prokes dengan baik, dengan menyiapkan tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan hand sanitizer yang cukup, siswa wajib memakai masker dan saat duduk di kelas siswa wajib menerapkan jaga jarak.

"Bila prokes ini dilaksanakan dengan baik, maka rantai penyebaran virus corona akan terputus, sehingga para siswa dan guru akan terhindari dari ancaman terpapar virus corona selama pelaksanaan KBM tatap muka di kelas pada masa pandemi Covid-19," sampainya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: