Usul Perhutanan Sosial Sempat Diprotes, Rohidin Ingin Lindungi Puluhan Ribu Petani

Usul Perhutanan Sosial Sempat Diprotes, Rohidin Ingin Lindungi Puluhan Ribu Petani

RBO >>>  CURUP >>>  Petahana Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memaparkan program kerakyatan untuk periode 2021-2024 dalam kampanye dialogisnya di beberapa desa di Rejang Lebong. Selain 18 program kerakyatan, Rohidin juga menceritakan upayanya melindungi puluhan ribu keluarga petani yang menggarap lahan di kawasan hutan lindung.

"Lebih dari 34 ribu kepala keluarga yang bekerja di kawasan hutan di Provinsi Bengkulu, bertahun-tahun kejar-kejaran dengan aparat penegak hukum. Saya sampaikan, jangan lagi ditangkap. Ini tidak akan menyelesaikan masalah. Mereka tidak ada pilihan lain. Bahkan ada yang membuka lahan di kawasan hutan itu, sudah berjual rumah di kampung halamannya," cerita Rohidin saat di Rejang Lebong, Minggu (15/11).

Atas kondisi itu, lanjut Rohidin, sebagai gubernur dirinya mendorong dan mengusulkan program perhutanan sosial. Tujuannya agar masyarakat bisa mengelola hutan sembari diberdayakan untuk melakukan konservasi hutan. Provinsi Bengkulu sendiri, wilayahnya tak kurang dari 40 persennya merupakan kawasan hutan.

Dirinya juga bercerita usulan perhutanan sosial di Bengkulu sempat menuai protes dari beberapa pihak. Kendati demikian, dirinya tak gentar lantaran tak ada sedikitpun niat ataupun modus untuk kepentingan pribadi. Namun, murni untuk melindungi warganya dan agar tetap terjaga ekosistem hutan di Bengkulu.

"Sempat diprotes, tapi tidak apa-apa. Boleh dichek, apakah saya punya perusahaan tambang misalnya, atau mungkin saya punya kebun pribadi di kawasan ? Tidak ada. Jadi murni untuk melindungi warga, melindungi saudara-saudara kita. Sampai 2020 ini sudah 53 ribu hektar kini menjadi legal dikelola saudara-saudara kita dari ujung Kaur hingga Mukomuko," ujar putra kelahiran Manna, 9 Januari 1970 ini.

Persoalan seperti itu, imbuhnya, haruslah diselesaikan oleh gubernur. Seorang gubernur sejatinya tak hanya sekadar membelanjakan APBD maupun dana lain yang kemudian tak memberikan efek kemajuan ataupun kesejahteraan warganya.

"Kalau sekadar membelanjakan, semua orang bisa. Ada duitnya ada barangnya, belanja selesai. Tapi tidak seperti itu yang dilakukan pemimpin untuk kemajuan daerah," tutup Rohidin, Cagub nomer urut 2 dalam Pilgub Bengkulu 2020.(idn/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: