Masyarakat Desa Pasar Seluma Gelar Ritual Adat, Tolak Bala, Tetap Satu Rumpun Walau Beda Pilihan Politik
RBO, SELUMA - Masyarakat Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan mempunyai tradisi adat yang terus dilestarikan. Ritual adat Kerepatan Dusun ini sebelumnya dilakukan setiap satu tahun sekali. Namun, karena kondisi di masyarakat, akhirnya dilaksanakan tiga tahun sekali dan rencananya akan dilaksanakan lima tahun sekali.
Ritual ini melibatkan seluruh tokoh masyarakat dan tokoh adat masyarakat desa. Ritual dipimpin oleh sesepuh Desa Pasar Seluma, Yana. Pelaksanaan doa bersama dilakukan di halaman rumah sesepuh desa ini.
Dalam ritual ini seluruh masyarakat mengumpulkan iuran uang dan beras dan kumpulan kebutuhan lainnya, seperti kelapa dan sayur. Masyarakat desa ini bersama-sama mempersiapkan kebutuhan untuk melakukan doa dan ritual adat tersebut.
Ritual pertama dilakukan ditempat tertentu yang dilakukan oleh beberapa orang sesepuh (tuo dusun saja), ditempat ini disampaikan tujuan dan harapan masyarakat Desa Pasar Seluma, baik itu yang tinggal di desa maupun yang berada di perantauan.
Setelah ritual di satu tempat, kemudian, ritual dilanjutkan di rumah sesepuh dusun. Di rumah sesepuh dusun ini, dilakukan ritual dengan melibatkan masyarakat. Dalam ritual ini, ditempatkan beberapa makanan, seperti nasi kuning, lemang dan beberapa makanan khas ritual adat masyarakat asli Kabupaten Seluma.
Kepala Desa Pasar Seluma,Hertoni mengatakan bahwa, ritual adat tersebut dilakukan dengan tujuan untuk doa tolak bala bersama dilakukan masyarakat Desa Pasar Seluma. Karena telah banyak kejadian yang terjadi di desa tersebut. "Tujuannya sebagai doa tolak bala. Ini rutin dilakukan sejak sesepuh kita dulu. Jadi, untuk di Pasar Seluma masih terus kami lakukan," ujar Hertoni disela ritual adat, kemarin.
Ritual tahunan ini sebelumnya dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Selain tolak bala, ritual ini dilakukan untuk membersihkan dusun dari perbuatan yang kotor dibuat oleh masyarakat. Setalah ritual adat, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama Desa Pasar Seluma. Kemudian, makan bersama dan dilanjutkan dengan berbagi air tepung setawar.
Air tepung setawar ini dibuat dalam ritual sebelumnya. Dimana air ini dipercayai dapat menghindari diri dari bala. Dan jika akan terjadi musibah, masyarakat desa telah mendapatkan pirasat yang buruk sebelumnya.
Air tepung setawar dibagikan ke seluruh masyarakat untuk dibawa ke rumah masing-masing. Air ini akan disiramkan ke sekeliling rumah. "Kalau asumsi di luar mungkin lain. Tapi kami melestarikan ini untuk terus ingat dan tidak lupa pada leluhur dan asal muasal kami, penduduk asli Desa Pasar Seluma," ucap Hertoni.
Dalam ritual adat tersebut, antusias masyarakat desa tersebut masih tinggi. Sehingga, kedepannya tetap akan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Ritual adat ini juga didukung oleh pemerintah desa setempat dan tokoh masyarakat di desa itu. Selain itu, ritual adat ini juga bertujuan untuk mempersatukan masyarakat desa. Berkaitan dengan situasi jelang Pilkada ini juga disinggung. Masyarakat desa diminta tetap bersatu, rukun dan damai. Tetap satu rumpun meskipun berbeda pilihan politik nantinya. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: