Gusnan: Bagiamana Cara Meningkatkan NTP?

Gusnan: Bagiamana Cara Meningkatkan NTP?

RBO, MANNA - Gusnan Mulyadi mengatakan mata pencarian terbesar di Bengkulu Selatan adalah pertanian. Oleh karenanya untuk mensejahterakan petani, juga harus tahun bagaimana caranya meningkatkan Nilai Tukar Petani(NTP) ataupun meningkatkan pengahsilan petani agar bisa memenuhi kebutuhannya dan bisa menyisihkan dari penghasilan untuk ditabung. "Khusus untuk petani padi sawah, kami sudah melakukan perbaikan irigasi sehingga masyarakat bisa melakukan masa tanam padi sebanyak tiga kali dalam setahun. Tanpa harus menunggu curuh hujan. Untuk Kecamatan Air Nipis saat ini sudah normal dan bisa rutin tiga kali melakukan masa tanam," kata Gusnan, di rumah pribadinya, Senin (23/11).

Bukan hanya petani padi, untuk petani jagungpun saat ini sudah semakin maju dengan pemberian bibit yang bagus dengan penghasil terbesar di Bengkulu Selatan. Untuk petani sawit untuk meningkatkan NTP dilakukan program replanting sekaligius merancang sekala kecil pembuatan pabrik - pabrik mini yang ditebar di Bengkulu Selatan.

Untuk mesinnya saat ini sudah ada dan bisa dilakukan sekala rumahan pengelolaannya. Yang nantinya dengan mesin yang sudah dirancang sedemikian rupa yang dilakukan oleh masyarakat petani mengubah biji sawit menjadi CPO. "Sehingga masyarakat petani tidak lagi menjual biji ataupun buah tetapi mereka nantinya menjual CPO dan akan ditampung. Untuk permodalannya kami sudah siapkan kridit modal kerja tanpa bunga dalam bentuk KUR sekitar Rp50 Miliar," jelasnya.

Sedangkan petani kopi akan ditata kelembagaannya dan saat ini sudah dilakukan uji coba dengan Kopi unggul jenis Ciari Liberika diatas Robusta dibawah Arabika yang digemari di Eropa dan Amerika. Kopi ini sedang dikembangakan dengan kebun percontohan yang sudah ada contohnya di daerah Jember.

Mengapa peningkatkan NTP Kopi ini perlu juga di sejahtrakan, karena ada sekitar 3 ribu hektar lahan kopi di Bengkulu Selatan yang belum pernah dikelola dengan baik dan itu akan ditata agar penghasilan para petani kopi semakin meningkat.

"Bagi masyarakat yang tidak mempunyai kebun, tetapi mempunyai lahan tidak perlu khawatir kami akan buatkan kebun secara gratis, Tetapi semua program ini tidak semua berbasis APBD tetapi kami kreasikan dengan pihak perbankkan, hanya Sakti program yang berbasis APBD, Untuk pemasarannya juga sudah kami pikirkan untuk sawit pembuatan pabrik mini, untuk kopi kami berikan bibit kopi berkualitas dan bekerjasama dengan pengelola kopi, Kalau jagung kami sudah mempunyai kesepakatan dengan peternak yang digiling sendiri sebagai bahan pakan ternak ,"Pungkas Gusnan.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: