Pembangunan Proyek Rehabilitasi Tembok Mengecewakan

Pembangunan Proyek Rehabilitasi Tembok Mengecewakan

RBO, KEPAHIANG- Anggota DPRD Provinsi Bengkulu daerah pemilihan Kepahiang, Edwar Samsi kecewa dengan hasil pembangunan proyek tembok Pengaman Ruas Jalan Permu (Kabupaten Kepahiang) - Beringin Tiga (Kabupaten Rejang Lebong) di Desa Sukamerindu Kecamatan Kepahiang. Pasalnya, hasil pembangunan itu tidak sesuai dengan ekspektasi atau harapan diawal perencanaan. Informasinya proyek baru dikerjakan pada bulan Oktober 2020 lalu. Diduga pengerjaan dilakukan secara kebut lantaran menjelang akhir tahun anggaran 2020 ini. Terpantau dilokasi pembangunan, terlihat dari kondisi hasil pekerjaan masih belum selesai dengan masih banyaknya kayu penahan bangunan, dan tanah timbunan yang terlihat baru ditaruh di atas bangunan. Lalu masih ada beberapa material proyek yang masih berserakan. Padahal proyek yang dikerjakan tersebut menghabiskan anggaran mencapai Rp 1,6 miliar dari APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2020 melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu. Pihak pelaksana proyek diberi waktu pengerjaan selama 65 hari dengan panjang pekerjaan 90 meter. Menurut Edwar Samsi aparat penegak hukum harus segera bertindak menyelidiki pengerjaan proyek tersebut. “Kita tidak terima jika APBD digunakan dengan cara yang asal jadi ini. Sudah pembangunan untuk Kabupaten Kepahiang sangat sedikit dari APBD Provinsi, sekali dapat dibuat asal jadi pula. Dan aparat penegak hukum harus mengusut hal ini, karena tidak sedikit anggaran yang dikucurkan untuk proyek tersebut,” terang Edwar. Edwar mengatakan, sebelumnya pihaknya dari DPRD Provinsi Bengkulu sudah mengingatkan kepada pemprov, kendati banyak anggaran pembangunan yang dipangkas lantaran Covid-19, namun pekerjaan yang ada tetap harus diselesaikan secara maksimal dan bisa memberikan asas manfaat kepada masyarakat.

“Kalau asal jadi pekerjaannya, jangankan memberikan manfaat kepada masyarakat. Bangunannya bisa bertahan lama saja itu sudah syukur. Nah ini, manfaat bagi masyarakat tidak dapat, anggaran habis, pekerjaan asal jadi. Dan kita akan panggil BPBD Provinsi untuk mempertanyakan pekerjaan ini," tegasnya. (crv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: