Ini Prioritas Pembangunan Desa Gedung Agung 2022

Ini Prioritas Pembangunan Desa Gedung Agung 2022

RBO, MANNA - Kepala Desa Gedung Agung, Aprinudin mengatakan dalam Musrenbangdes untuk tahun 2022 ada dua usulan prioritas Desa Gedung Agung yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. "Dua usulan tersebut pertama adalah pembuatan jembatan penghubung antara Desa Gedung Agung dengan Desa Tanjung Aur jalan Puyang Ratu yang dibawahnya ada Sungai Air Manna dengan panjang 60 meter dan peningkatan Embung (Tebat) penyimpan air yang diusulkan kepada Kementrian Desa dan jembatan central pertanian," kata Aprinudin di Kantor Desa, Selasa (12/01).

Kalaupun nantinya jembatan penghubung dua desa ini bisa diwujudkan, harus dibuat jembatan permanen dengan lebar minimal 3 meter karena untuk dudukan jembatannya sudah ada. Sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat dengan tujuan pengangkutan hasil panen masyarakat. Memperlancar hubungan akses ke perkotaan akan semakin singkat apabila ada urusan yang mengarah ke arah Kota Manna.

Untuk pengusulan jembatan penghubung dua desa ini sudah dilakukan selama 15 tahun yang lalu sampai tahun 2021 ini. Yang diusulkan mulai tahun 2006 yang lalu, Semoga dengan usulan yang disampaikan kembali Pemerintah Pusat bisa mengakomodirnya untuk menjadikan Desa Gedung Agung menjadi lebih maju. "Untuk usulan kedua ini, mengapa menjadi prioritas karena pada tahun sebelumnya kami pernah mendapatkan bantuan dari Kementrian Desa tentang pembuatan embung mengenai penggalian dan siring pembuangan air dan sekarang kami meminta bantuan untuk peningkatakan embung tersebut menjadi Destinasi wisata untuk mewujudkan terciptanya industri wisata," ujarnya.

Untuk usulan jembatan central pertanian yang menghubungkan lokasi persawahan dan perkebunan dengan Desa Gedung Agung, Jembatan ini juga saat dibutuhkan para petani, karena mayoritas masyarakat Gedung Agung ini penghasilannya mengandalkan dari hasil panen sawah serta panen jagung. "Untuk pembuatannya kami sudah melakukan pengukuran paling tidak dengan panjang 9 Meter dengan lebar 3 meter, Karena selama ini hasil perkebunan dan persawahan masyarakat dikeluarkan dengan cara diseberangkan menggunakan rakit sampai ketepian Desa, Tetapi yang lebih sulit dirasakan masyarakat pada saat musim penghujan air yang ada meninggi dan deras sehingga hasil panen tidak bisa dikeluarkan dan itu bisa merugikan masyarakat Desa Gedung Agung," Pungkas Aprinudin.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: