Kommbes Protes ke Satgas Covid

Kommbes Protes ke Satgas Covid

Komunitas Tenda, Foto Grapher, Rias Pengantin Terancam Bangkrut

RBO, MANNA - Ketua Komunitas Musisi Bengkulu Selatan(Kommbes) Herry Gunawan mengatakan pihaknya sudah mendatangi pihak Satgas Covid Bengkulu Selatan untuk berkoordinasi tentang izin menggelar pesta pernikahan di Bengkulu Selatan. "Dimana saat ini, akibat tidak diperbolehkan menggelar pesta pernihan, komunitas tenda, fotografer, tata rias, merasa saat ini mata pencaharian mereka terputus, Sedangkan yang mempunyai hutang dibank, bayar gaji karyawan harus tetap dibayarkan setiap bulannya," kata Herry Kantor Satpol PP Jumat (15/01). Bagaimanapun perekonomian harus tetap berjalan, Pihak komunitas ini menyampaikan pada satgas Covid Bengkulu Selatan bukan untuk menentang aturan tetapi meminta kebijaksaannnya menyikapi kesulitan ekonomi yang dihadapi saat ini. Pihak komunitas ini beranggapan dan mengacu pada daerah - daerah lain, dengan contoh Derah Kaur, Seluma yang selama ini pesta pernikahan masih tetap berjalan. Bahkan untuk pariwisata dan tempat hiburan saat ini tetap dibuka. "Satgas Covid ini kami berharap bisa memfasilitasi kami menyampaikan kepada pemerintah dalam hal ini Bupati Bengkulu Selatan, Untuk mengkaji apa yang menjadi keingin para komunitas ini, Agar perekonomian kami bisa tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," paparnya. Kedepannya pihak komunitas meminta satgas Covid dalam pertemuan yang sudah dilakukan yang terdiri dari satpol PP, pihak BPBD,dan Kepolisian untuk segera menyampaikan kepada pihak pemerintah dan pihaknya akan menunggu jawabannya untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut. Komunitas meminta hal ini murni diakibatkan oleh desakkan perekonomian dan hutang piutang yang dipinjam dari berbagai komunitas kepada pihak perbankan, Sekali lagi ini bukan untuk mencari kericuhan tetapi memintak Pemerintah mencarikan solusi terbaik bagi masyarakat. "Semoga hal ini cepat direspon oleh pemerintah daerah, Kalau tidak adanya pesta pernikahan maka mata pencaharian mereka akan mati, Kalau hal ini dibiarkan terus menerus bisa saja usaha yang dijalankan beberapa komunitas ini akan mengalami kebangkrutan," pungkas Herry.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: