Ini Dua Usulan Desa Dusun Tengah

Ini Dua Usulan Desa Dusun Tengah

RBO, MANNA - Ketua BPD Desa Dusun Tengah, Adi Indra Gunawan mengatakan saat ini ada dua usulan imergensi yang harus dilaksanakan pada tahun 2022 Desa Dusun Tengah karena sudah mengurangi luas wilayah desa. "Usulan kita saat ini adalah pembuatan Bronjong Air Nipis yang semakin tahun sudah melebar akibat abrasi. Kedua adalah perahaban masjid dimana kelengkapan fasilitas masjid sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjalankan ibadah dan tanahnyapun sudah dihibahkan dan menjadi milik bersama," kata Adi di Kantor Desa, Kamis(21/01).

Bahkan akibat abrasi Air Nipis ini sudah menghilangkan beberapa hektar kebun dan sawah masyarakat. Takutnya kalau dibiarkan terus menerus maka bisa saja mengakibatkan rumah warga terseret arus Air Nipis dan bisa memakan korban pada saat Air Nipis ini Airnya meningkat.

Untuk mengatasi abrasi yang terus terjadi Pemerintah Desa mengusulkan Bronjong sepanjang satu kilometer dan tinggi mencapai tiga meter, Sehingga pada saat debit air meninggi abrasi tidak terjadi lagi.

"Begitu juga dengan perehaban masjid, Karena masjid ini masih kecil rencananya akan diperbesar karena masjid ini salah satu masjid yang sering digunakan dalam segi keagamaan. Bahkan nantinya kita akan membuat gudang penyimpanan, tempat air wudhu, serta WC dengan luas tanah hibah tersebut seluas 10 kali 25 meter. Kalau masjid kita bagus bisa digunakan bagi para musafir yang melakukan perjalanan," Paparnya.

Begitu juga yang disampaikan oleh Pj Kepala Desa Dusun Tengah, Nisman Hayadi usulan yang sudah disampaikan oleh masyarakat, Pemerintah Desa akan berusaha agar usulan ini ini terealisasi dengan jalan mengajukan proposal dan kelengkapan persyaratan pengajuan. "Bronjong ini juga berfungsi agar Air Nipis tidak mendekat keperumahan warga. Sedang untuk saat ini luas Desa Dusun tengah ini hanya 18 hektar terus berkurang kalau adanya abrasi akan mempersempit luas wilayah. Kalau mengandalkan Dana Desa pembuatan Bronjong ini tidak akan mampu karena biayanya terlalu tinggi," kata Nisman.

Apalagi saat musim hujan tiba, Abrasi terus terjadi. Padahal pada zaman dahulu aliran Air Nipis ini masih sangat jauh dengan perkebunan dan persawahan masyarakat yang dibatasi oleh sungai Rantau. Tetapi saat ini sungai Rantau tersebut sudah habis dan menyatu dengan Air Nipis. "Saat ini luas bibir sungai Air Nipis ini sudah mencapai 600 meter, Bahkan Kalau dilihat dari peta zaman dahulu luas Dusa Dusun Baru Mencapai 23 Hektar dan saat ini hanya tersisia 18 hektar lagi, sekitar 5 hektar yang sudah menjadi aliran sungai kalau dihitung," tutup Nisman.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: