Baznas Bantu Samni Sitompul Bertahan Hidup Dimasa Pandemi Covid-19

Baznas Bantu Samni Sitompul Bertahan Hidup Dimasa Pandemi Covid-19

Dipinjami Gerobak untuk Jualan Batagor

KISAH Pedagang Batagor, yang tidak kenal kata menyerah untuk bertahan hidup dan sehat di tengah pandemi Covid-19. Apalagi pandemi Covid-19 yang belum juga ada tanda-tanda akan berakhir. Sudah banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami gulung tikar. Namun, tidak bagi Samni Sitompul yang berprofesi sebagai pedagang batagor di Kota Bengkulu ini. Dia terus berusaha mengais rezeki untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan bertahan hidup ditengah pandemi.

Achmad Fadian - Kota Bengkulu

Tidak ada dalam kamusnya kata menyerah melawan Covid-19, asalkan terus berusaha, berdoa dan yakin kepada Allah SWT maka pintu rezeki akan terus terbuka. "Sebelum saya berjualan batagor, saya ikut suami Usman Harapan berjualan es keliling di sekolah-sekolah dan di pesta pernikahan, yang memang mengundang orang banyak untuk berkeruman dan berkumpul. Tapi, setelah datangnya wabah pandemi Covid-19, omset penjualan semakin turun drastis.

Apalagi, semenjak Pemerintah melarang adanya kegiatan yang mengundang keramaian dan kerumuman, tentunya membuat perekomonian kami semakin menurun, bahkan harus rela pinjam uang ke tetangga dan sanak saudara hanya untuk bertahan hidup dari hari kehari," kata Samni Sitompul kepada jurnalis, Jumat (22/1).

Karena omset turun drastis hampir 80 persen, biasanya, dari sebelum pandemi dalam satu hari berjualan bisa maraup untung sehari Rp 500.000 ribu, kini sehari hanya Rp 100.000 sampai 200.000 ribu itu sudha tergolong besar. Untuk itulah, Samni membulatkan tekad ingin membantu suami dalam mencari rezeki, demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dia juga tidak ingin, hanya bergantung kepada suami. Menurutnya, seorang istri bukan hanya sebagai ibu rumah tangga saja, namun peran seorang lebih besar dari itu semua.

Singkat cerita, Samni mendapat informasi dari teman yang sama-sama berjualan di dekat Kantor Pajak Bengkulu, yang berlokasi di Jalan Pembangunan, bahwa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sudah banyak membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan, baik itu minjam uang untuk modal usaha dan lain-lain.

Karena mendapat angin segar adanya informasi itu, Samni lalu datang ke Baznas Provinsi berlokasi di Jalan Asahan No 2, Padang Harapan. Setiba disana, pihak Baznas menerangkan program untuk mensejahterakan umat (mustahik), bagi masyarakat membutuhkan pertolongan, setelah mendengar cerita dari Samni, bahwa ingin berjualan keliling, pihak Baznas lalu meminjamkan gerobak ke Samni melalui divisi pendisrtibusin dan pendayagunaan.

Sebelum dipinjamkan gerobak, dia harus melengkapi persyaratan dengan menyertakan Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT/Lurah setempat. Keesokan harinya, setelah mengurus surat keterangan tidak mampu tadi, dia kembali datang ke kantor Baznas untuk melengkapi syarat tersebut. Selang beberapa hari menunggu pengajuan apakah diterima atau tidak, datanglah tim survei Baznas mengecek lokasi rumah Samni yang berlokasi di Jalan Citarum III. Sontak saja saat itu, dia kaget kedatangan tim survei Baznas ke rumahnya. Disurvei Baznas

Usai disurvei, dia masih menunggu lagi untuk diberitahu oleh pihak Baznas. "Memang saat itu saya binggung mau berjualan apa, kalau berjualan es keliling juga, saya rasa perlu adanya inovasi baru, melihat kondisi pandemi saat ini. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan petunjuk ke saya, melihat teman saya yang berjualan batagor, saya tertarik juga ingin berjualan batagor saja. Setelah berdiskusi dengan suami, akhirnya dia setuju saya berjualan batagor. Namun, masalah lain timbul, saya tidak pernah jualan batagor cara buatnya pun juga tidak bisa, maklum saja, selama ini hanya membantu suami menjual es. Tapi, itulah namanya kekuasaan Allah SWT, tidak berhenti berdoa, meminta pentunjuk dari sang maha kuasa. Alhamdulillah, saya meminta teman saya yang berjualan batagor untuk mengajarkan cara membuat batagor, dengan senang hati dia mau membantu, perasaan saya bercampur aduk, senang, sedih karena niat tulus ingin membantu suami berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan apapun,” ceritanya.

Usai di survie tim Basnaz, di Bulan Juni 2020, gerobak dari Baznas resmi dia terima, sampai kini Samni istiqomah membuka lapak di samping Gedung Balai Buntar yang berlokasi di Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka. Banyak suka duka yang dia lewati, selama berjualan. Ada pelanggan yang tidak membayar, sudah membeli lalu kabur dengan sepeda motor, ada juga, preman yang meminta uang untuk bayar sewa lapak tempat dia berjualan, padahal selama ini, tidak ada oknum yang meminta sewa lapak tersebut.

Selain itu, dalam sehari hanya mendapat Rp 50.000. Namun, diakuinya, itulah namanya perjalanan hidup dalam berjualan, apalagi, Samni seorang diri berjualan disana, lokasi tempat jualannya memang sangat strategis dekat dengan jalan raya, tapi lokasi tersebut, memang sering terjadi kriminalitas, pencopetan dan tindak kriminalitas lainnya.

"Selama delapan bulan berjualan disini, Alhamdulillah, cukup untuk membantu kebutuhan sehari-hari, dalam satu hari berjualan dari pukul 06.00 sampai 18.00 WIB, bisa meraup untuk dari bahan modal pembuatan batagor, bersihnya Rp 200.000 ribu, biasanya ramai yang membeli pada sore hari, banyak anak muda yang joging, disekitar halaman gedung balai buntar. Kalau disiang hari, memang agak sepi, terlebih lagi, anak sekolah masih belajar daring di rumah," tuturnya. Terbantu untuk Biaya Kuliah dan Sekolah Empat Anak

Samni juga berterima kasih, kepada pihak Baznas atas bantuan gerobak yang dipinjamkan olehnya. Sebab, mampu meningkatkan perekenomian keluarga dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Menurutnya, sebuah usaha laku atau tidaknya, tergantung dengan niat masing-masing para pedagang, apalagi, di tengan pandemi Covid-19, banyak pegadang yang mengeluh, jualan tidak laku, dan sebagainya, namun, tanamkan dalam hati, jangan cepat menyerah terus berjuang, disertai dengan doa dan usaha yang kuat.

Selain itu, Samni juga bercerita, dalam kondisi seperti ini, dia bersama suami bisa menyekolahkan keempat buah hatinya, pertama, Putri Handayani kuliah di Universitas Padang, kedua, Gunes Harsadi bersekolah di SMKN 5 Kota Bengkulu, ketiga, Dahlan Iskan bersekolah di SMPN 18 Kota Bengkulu, keempat, Ahmad Husni bersekolah di MI Nuhul Huda.

"Saya bersyukur anak pertama kami bisa kuliah di Padang melalui jalur beasiswa. Ini rezeki dari Allah SWT yang diberikan untuk keluarga kami, walaupun musibah ini sangat berat dijalani, tapi ditanamkan dalam hati niat tulus bekerja, berusaha dan berdoa, Insya Allah rezeki itu akan datang dengan sendirinya. Cita-cita kami sebagai orangtua tidak banyak, anak kami bisa jadi orang yang berguna di dunia dan akhirat, mereka bisa menjadi orang dermawan yang akan membantu orang dalam kesusahan, sama halnya kami alami kini. Tapi, kami tetap bersyukur apa yang dikasih oleh Allah SWT," harapnya.

Samni juga bercita-cita jika nanti usahanya semakin berkembang, dia akan membuka cabang sendiri di Kota Bengkulu, dan tidak lupa untuk menyalurkan zakat melalui Baznas, sebab, hukumnya wajib membayar zakat, apalagi, zakat yang dikeluarkan setiap bulannya, sangat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan, kalau masyarakat tersebut menjadi sukses dengan bantuan zakat itu, pahala yang diberikan oleh Allah SWT akan terus mengalir.

“Saya bersama suami terus mengingatkan itu kepada anak-anak kami, jika nanti menjadi orang sukses jangan lupa berzakat, sebab, berawal dari bantuan zakat inilah, mereka bisa bersekolah dan menikmati hidup yang berikan oleh Allah SWT,” tutupnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: