Harimau di Selagan Raya Bukan Sengaja Dilepas

Harimau di Selagan Raya Bukan Sengaja Dilepas

BKSDA Turun ke Selagan

RBO >>>  SELAGAN RAYA >>>  Harimau yang membuat resah warga Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko bukan sengaja dilepas. Harimau yang berkeliaran tersebut kuat dugaan harimau liar yang berada di kawasan hutan Tanaman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Terkait dengan keberadaan harimau tersebut, Polsek Teras Terunjam, Polres Mukomuko Polda Bengkulu sudah koordinasi langsung dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Mereka akan turun ke Selagan Raya untuk menangani keberadaan harimau tersebut.

Kapolsek Teras Terunjam, IPTU Aritonang, SH saat dikonfirmasi mengatakan, terkait dengan isu ada yang sengaja melepas harimau di kawasan hutan perbatasan wilayah Selagan Raya itu tidak benar. "Bukan sengaja dilepas. Nggak ada yang melepas. Itu memang harimau liar. Karena kebun warga itu memang sudah jauh mau dekat dengan TNKS, bukan di wilayah sini (Selagan Raya red)," ucap Kapolsek Teras Terunjam saat dihubungi radarbengkuluonline.com melalui telepon seluler Minggu (24/1) siang.

Sebagai tindaklanjutnya, sejauh ini pihaknya dari Polsek Teras Terunjam, sudah koordinasi langsung dengan BKSDA terkait dengan keberadaan harimau tersebut. Pihak BKSDA turun ke ke Selagan Raya untuk menangani keberadaan harimau ini. "Kemarin (Sabtu red) kita sudah koordinasi dengan BKSDA. Katanya, mereka mau turun hari ini (Minggu red). Intinya harimau itu bukan sengaja dilepas. Menjelang selesai ditangani BKSDA kita harap warga yang beraktivitas di kebun agar tetap waspada," tegas Aritonang.

Di sisi lain Kepala Desa (Kades) Sungai Ipuh, Burzan saat dihubungi mengatakan, kejadian serupa sudah dua kali terjadi selama dua pekan terakhir. Minggu lalu warga Desa Lubuk Bangko yang mengalami kejadian harimau mengelilingi pondok kebunnya. Dimana ia juga harus dijemput puluhan warga di pondok kebunnya, yang tidak jauh dari tempat kejadian yang dialami warga Sungai Ipuh Jumat kemarin.

"Sejauh ini kita tidak tahu pasti, berapa jumlah harimau yang berkeliaran di kawasan perkebunan warga tersebut. Yang jelas kejadian ini dua kali terjadi," ucap Burzan.

Menurut Burzan, mendengar informasi yang beredar di tengah masyarakat, postur tubuh harimau tersebut cukup besar. Dan ada yang mengatakan itu adalah harimau penunggu dan tidak mau memangsa manusia. Namun, ada juga informasi dari masyarakat bahwa ada pihak terkait yang sengaja melepas harimau di kawasan hutan yang berdampingan dengan wilayah Selagan Raya ini. Dulu kejadian seperti ini juga pernah terjadi penyebabnya memang ada yang sengaja melepas harimau di kawasan hutan Selagan Raya.

"Tetapi hal ini belum bisa dipastikan kebenarannya, ini baru dugaan. Kalau memang sengaja dilepas kita berharap pemerintah terkait bisa menangani persoalan ini. Yang jelas untuk saat ini kita mengimbau warga yang beraktivitas di kebun agar tetap hati-hati," jelasnya.

Berdasarkan data yang terhimpun, Kronologis kejadian yang dialami M. Ali warga Sungai Ipuh ini, berawal dari Jumat sore,(22/1) sekira pukul 17.00 WIB diketahui M. Ali berangkat ke kebun miliknya yang berada di kawasan Sako Sungai Gading, wilayah Kecamatan Selagan Raya. Sebelum M. Ali sampai di pondok kebun miliknya sekitar 100 meter dari pondok kebun, binatang buas dengan nama latin Panthera Tigris yang dilindungi tersebut menampakkan wujudnya.

Mendengar suara sepeda motor yang dikendarai M. Ali, harimau tersebut langsung melarikan diri masuk ke areal semak belukar. Kemudian setelah M. Ali tiba di pondok kebun miliknya, harimau itu kembali datang dan memperlihatkan wujudnya dihadapan M. Ali dengan jarak 10 meter. "Harimau itu sempat saling padang dengan kakak saya (M. Ali red) dengan jarak kisaran 10 meter," ucap Suhari, adik kandung M. Ali saat dihubungi melalui pesan singkat Sabtu pagi,(23/1).

Melihat keberadaan harimau tersebut, lanjut Suheri, M. Ali langsung menghubungi keluarga di rumah. Dan memberitahukan kejadian yang dialaminya di kebun. Mendengar informasi tersebut, pihak keluarga bersama warga lainnya langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kami sampai di lokasi sekira pukul 20.00 WIB, dan langsung membawa M. Ali pulang ke rumah. Alhamdulillah semuanya selamat," jelas Suheri.

Ditambahkan Suheri, dengan adanya kejadian ini, ia berharap ada tindak lanjut dari pemerintah terkait. Dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Sebab, keberadaan harimau tersebut membuat resah warga Kecamatan Selagan Raya. Seperti diketahui, mayoritas warga Kecamatan Selagan Raya adalah petani perkebunan.

"Kita harap ada perhatian khusus dari pemerintah. Karena keberadaan binatang buas tersebut sangat mengancam nyawa masyarakat yang mencari rezeki di kawasan hutan atau di perkebunan. Dan wilayah Kecamatan Selagan Raya ini berdampingan langsung dengan hutan," demikian tambahnya.(ide)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: