Sepi, Warga Beli Pernak Pernik Imlek

Sepi, Warga Beli Pernak Pernik Imlek

RBO >>> BENGKULU >>>  Penjualan pernak-pernik imlek di  toko Makmur  yang terletak di Jl.Tenggiri no 10 Kota Bengkulu mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penuruan tersebut disebabkan dampak dari covid 19 yang sampai sekarang masih melanda diberbagai penjuru. Termasuk di Bengkulu.

“Permintaan pernak-pernik imlek dari warga Bengkulu keturunan Tionghoa maupun kantor-kantor tetap ada, namun permintaan hingga osmetnya tidak menentu, namanya juga rezeki tahunan,” kata pemilik toko Makmur, Cece Moy (50) saat  ditemui radarbengkuluonline.com  di tokonya, Kamis (11/2)  pagi.

Ia menjelaskan,  selain menjual berbagai pernak-pernik Imlek, ia juga menjual   kebutuhan sembahyang masyarakat Bengkulu keturunan Tionghoa. Pernak-pernik yang dijual mulai kisaran harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

“Untuk ornamen mulai dari lampion, angpao, dufa, bunga sakura, kue keranjang dan lain-lainnya tersedia di toko kami.  Ketahanan lampion bisa mencapai 1 tahun lebih dan tergantung dengan bahan lampionnya,” ujar Cece moy.

Toko Makmur sudah berdiri puluhan tahun. Awalnya toko ini  menjual bahan-bahan sembako. Namun dengan seiringnya masa demi masa, toko makmur tersebut menjual ornamen-ornamen Tionghoa. Sementara itu, berbagai ornamen Imlek pun didatangkan dari Jakarta dengan jangka waktu satu minggu pengirimnya dari Jakarta ke Bengkulu.

Namun, ada yang unik saat radarbengkuluonline.com mengunjungi toko makmur tersebut. Dimana tampak dengan jelas didepan toko tersebut, keluarga Cece moy sedang melakukan pembakaran kertas emas yang memang merupakan bagian dari tradisi masyarakat Tionghoa.

“ Tujuan pembakaran kertas tersebut untuk diberikan kepada leluhur, dewa-dewa yang menjadi kepercayaan  masyarakat Tionghoa,” ujar Cece Moy. (Mg-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: