Devi Rotan Siapkan Perabotan Rumah Berkualitas
RBO >>> BENGKULU >>> Kalau anda butuh perabotan rumah tangga terbuat dari rotan, datang saja ke Toko Devi Rotan yang terletak di Jl. Semangka Raya, Lingkar Timur Kota Bengkulu. Soalnya, di toko ini sudah tersedia semua perabotan yang anda butuhkan itu.
Menurut pemilik Toko Devi Rotan, Yani (48), tokonya itu menjual berbagai pernak-pernik yang terbuat bahan bakunya dari rotan. Diantaranya, kursi, tudung saji, meja dan kursi makan, ayunan, hulahup. Harga yang ditawarkan beragam. Mulai dari harga ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.
“Untuk kursi harganya itu mulai dari Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000. Harganya itu tergantung dari jenis dan ukurannya juga, “ ujar Yani yang telah menekuni usaha ini sejak tahun 1990 itu saat ditemui radarbengkuluonline.com di tokonya Selasa (16/2).
Sementara itu, untuk bahan baku rotan dipasok dari Lubuk Linggau. Kemudian bahan baku rotan yang berasal dari Lubuk Linggau tersebut diproduksi sendiri oleh Toko Devi Rotan. Tujuan diproduksi sendiri ialah karena dia ingin memang mementingkan kualitas dari produk yang akan dijual.
“Rumah produksi pembuatan kursi-kursi dan lain sebagainya dari rotan ini kami produksi di Curup. Yang mengerjakannya adalah karyawan kami disana,” kata Yani.
Usaha yang ia jalani sampai sekarang, lanjutnya, memang dari usaha kecil-kecil dengan modal awal pada tahun 1990 itu berkisar satu juta rupiah. Selain itu juga, pemasaran produk-produk dari rotan tersebut banyak dijual secara offline. Karyawan toko Devi Rotan ini berjumlah 3 orang yang berada di toko. Sedangkan di rumah produksi berjumlah 5 orang.
“Penjualan setiap barang pasti ada dalam satu minggu. Tetapi juga tidak menentu dimasa pandemi ini.”
Minat konsumen terhadap perabotan dari rotan ini masih tinggi. Soalnya, perabotannya tidak lekang oleh waktu. Akan tetapi saat pandemi, tentu perekonomian juga ikut melemah. Biasanya, sebelum pandemi omset yang ia dapat lumayan. Bahkan sangat untung. Untuk penjualan pun, ia sudah bekerja sama dengan Prioritas, Adira dan lain sebagainya.
“Omset ditengah pandemi ini menurun hingga 50 persen. Namanya juga perekonomian semua orang ikut melemah. Dan kerja sama dengan Prioritas, Adira dan lain sebagainya itu, sistemnya mereka bayar cash ke toko,” tutup Yani. (Mg-4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 Polres Seluma Sebut Ada 26 Lokasi TPS Sulit Dijangkau
- 5 Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Bupati Kaur, Rp 914 Miliar APBD Kabupaten Kaur Siap Disahkan
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 Polres Seluma Sebut Ada 26 Lokasi TPS Sulit Dijangkau
- 5 Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Bupati Kaur, Rp 914 Miliar APBD Kabupaten Kaur Siap Disahkan