Film Karya Anak Bengkulu Diputar di Taman Budaya

Film Karya Anak Bengkulu Diputar di Taman Budaya

RBO >>>  BENGKULU >>>  Bulan Maret 2021 menjadi bulan yang cukup istimewa bagi industri perfilman Indonesia. Karena, tidak hanya bertepatan dengan Hari Film Nasional, tetapi juga peringatan 100 tahun kelahiran Usmar Ismail. Dalam rangka memperingati 2 perayaan tersebut, Komunitas Perfilman Bengkulu, Fattah Creative menginisiasi kegiatan Pemutaran dan Apresiasi Perfilman (PENDAP) selama 2 hari. Yaitu pada 29-30 Maret 2021 secara hybrid (daring dan luring).

Acara ini digelar di Gedung Teater Tertutup, Taman Budaya Bengkulu. Acara ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, perusahaan swasta maupun komunitas seni dan para penikmat atau pembuat film. Pada Senin, 29 Maret 2021 rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah Workshop “Pitching Ide dan Distribusi Film” bersama Vivian Idris, Workshop “Komunitas dan Sertifikasi” bersama Gunawan Paggaru, serta Pemutaran Film Karya Anak Bengkulu.

Workshop akan dibuka secara hybrid, sehingga dapat mencakup peserta yang lebih luas. Bagi peserta dari Bengkulu dapat langsung mendatangi venue utama. Sementara peserta dari luar kota dapat mengikuti workshop melalui virtual meeting. Dikarenakan masih dalam situasi pandemi, sehingga untuk mencegah risiko penularan Covid-19, Fattah Creative akan membatasi hanya 70 peserta saja yang diperbolehkan berpartisipasi dalam workshop luring maupun pemutaran filmnya.

Pembukaan acara dilakukan setelah kegiatan workshop selesai. Acara ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu, Dr H. Rohidin Mersyah dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selanjutnya menonton bersama Film Karya Anak Daerah Bengkulu yang mana pada proses kurasinya dibutuhkan surat izin lulus sensor dari Lembaga Sensor Film Indonesia. Film Karya Anak Bengkulu yang diputarkan yaitu “Yaasin – Bia Sasuka Pictures Production”, “Sangkar Burung 2020 – Tapak Paderi Films” dan “Euforia 70 Aghi – SMKN 3 Kota Bengkulu”.

Keunikan dari ketiga film ini ialah bertemakan kearifan lokal dan budaya yang ada di Provinsi Bengkulu. Setelah ketiga film tersebut diputar, selanjutnya dilanjutkan sesi diskusi bersama pembuat film dengan para penonton dan disiarkan langsung melalui instagram. Selama acara berlangsung, protokol kesehatan yang diterapkan panitia pelaksana PENDAP 2021 cukup ketat.

"Besok (Hari Ini-red) kita akan mulai melaksanakan pemutaran film dan apresiasi selama dua hari," ungkap Sekretaris Fattah Creative yang juga koordinator media PENDAP 2021 bernama Anita Devi, kepada radarbengkuluonline.com Minggu siang  (28/3).

Hari kedua, yaitu Selasa, 30 Maret 2021 rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalahPemutaran Film Restorasi “Darah dan Doa” karya Usmar Ismail serta “Bintang Ketjil” karya Wim Umboh dan Misbach Jusa Biran. Pemutaran film restorasi dipilih selain untuk memperingati 100

tahun Usmar Ismail, juga mengenang sejarah ditetapkannya Hari Film Nasional, yaitu bertepatan dengan hari pertama produksi film “Darah dan Doa” pada tahun 1950 oleh Perusahaan FilmNasional (Perfini). Setelah film restorasi tersebut diputar sesi diskusi dengan restorer juga dilakukan melalui live instagram. Seluruh rangkaian kegiatan yang ada di PENDAP 2021 dilatarbelakangi oleh kondisi perfilman di Bengkulu yang saat ini masih dalam tahap berkembang.

"Tidak hanya mengapreasiasi film karya anak daerah, tetapi peserta atau penonton pun dihadirkan juga film nasional dan workshop yang bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi para insan perfilman di Bengkulu agar meningkatkan kualitasnya dalam hal produksi film maupun hal lain yang masih berhubungan dengan dunia perfilman" terang Anita.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: