Elva Hartati:Seluruh Masyarakat Indonesia Dijamin Pemerintah Dapat Vaksin Gratis
Vaksin Tersendat, Akibat Negara Penyalur Masih Diserang Covid-19
RBO >>> BENGKULU >>> Saat ini vaksin Sinovac masih kurang, belum mampu mengakomodir seluruh masyarakat Indonesia. Termasuk Provinsi Bengkulu. Menurut anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Hj. Elva Hartati Murman S.Ip, MM hal ini terjadi akibat vaksin ditahan oleh negara lain yang menjadi penyalur vaksin tersebut.
“Saat ini negara-negara lain itu masih banyak yang terserang positif Covid-19. Jadi sekarang, negara-negara itu masing-masing menahan vaksin yang mereka miliki. Sebab itu, vaksin untuk kita saat ini masih diusahakan oleh pemerintah pusat melalui lobi-lobi dan mudah-mudahan kekurangan vaksin untuk Indonesia, termasuk untuk Bengkulu kedepan bisa dipenuhi,” ungkap Elva Hartati saat dihubungi radarbengkuluonline.com Minggu (18/4).
Dijelaskan oleh Elva yang juga merupakan Ketua PDI Perjuangan Provinsi Bengkulu, pemerintah pusat, Presiden Jokowi telah mengumumkan seluruh masyarakat Indonesia akan mendapat vaksin gratis. “Mudah-mudahan kita semua kebagian vaksin. Saya sendiri sudah dua kali disuntik vaksin. Dan meskipun sudah suntik vaksin, namun tetap jangan dianggap remeh. Bahwa vaksin itu akan membuat imun daya tahan tubuh kita kuat. Tapi kemungkinan terpapar masih ada, jika kita tidak menerapkan Prokes Covid-19 secara disiplin,” jelasnya.
Dari Komisi IX DPR RI, kata politisi perempuan asli Serawai itu, mereka telah mendorong Kementerian Kesehatan bisa mempercepat pengadaan vaksin agar seluruh masyarakat Indonesia divaksin. “Kalau yang namanya pro dan kontra itu, pasti selalu ada, dimana saja tetap ada. Tapi yang harus kita ketahui, vaksin yang belum mendapat izin BPOM itu, memang belum memenuhi syarat. Kalau vaksin itu tidak terpenuhi syaratnya, maka bisa berdampak terhadap penerima. Vaksin tidak bisa sembarangan dimasukkan kedalam tubuh manusia. Jadi perlu uji BPOM terlebih dahulu. Jangan sampai nanti penerima vaksin yang sudah diizinkan oleh pemerintah berdampak tidak baik bagi masyarakat selaku penerimanya. Sedangkan untuk vaksin seperti Sinovac itu memang sudah melalui uji klinis BPOM serta MUI dan PT. Bio Farma sehingga aman bagi manusia,” pungkas Elva. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Harga Beras 50 Kg: Stok Hemat untuk Keluarga dan Usaha di Bulan Ini
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 5 Modifikasi SUV vs Sedan: Gaya dan Fungsi yang Tetap Tren
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Harga Beras 50 Kg: Stok Hemat untuk Keluarga dan Usaha di Bulan Ini
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 5 Modifikasi SUV vs Sedan: Gaya dan Fungsi yang Tetap Tren