BSI Bagikan Hasanah Card, Untuk Tingkatkan Ekonomi ASN

BSI Bagikan Hasanah Card, Untuk Tingkatkan Ekonomi ASN

RBO, MANNA - Dimasa pandemi seperti ini dengan banyaknya uang beredar maka perekonomian akan semakin meningkat. Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, menghadiri pembagian Hasanah Card Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas Dikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan. "Kartu Hasana ini adalah fasilitas yang diberikan Bank Syariah Indonesia untuk para guru di Bengkulu Selatan guna meningkatkan perekonomian para guru tanpa harus mengantongi uang cash, cukup menggunakan semacam kartu sudah bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan," ucap Gusnan di aula Diknas Kamis(29/04). Dalam kartu yang akan diberikan masing - masing ASN sudah di sediakan platform mulai dari Rp. 8 juta sampai Rp. 15 juta. Bahkan nanti akan bisa di tingkatkan sampai Rp. 50 juta atau Rp. 100 juta. Itu tergantung transaksi yang di lakukan para guru. Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi berterimakasih kepada Bank Syariah Indonesia yang sudah membantu para guru di Bengkulu Selatan, apalagi semua guru mendapatkan kartu Hasana ini. "Sebenarnya jika Ini digunakan dengan baik bisa untuk berusaha, misalnya bapak atau ibu mempunyai kebun sawit, bisa beli pupuk dan pada saat panen bisa mengembalikan pinjaman tadi, kartu kredit card ini bisa dijadikan untuk berbisnis" papar Gusnan. Terpisah yang diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan Rispin Junaidi,M.Pd bahwa hasanah Card ini merupakan program BSI untuk membantu kesejahtraan bagi para ASN terkhususnya di Dikdud ini. Dimana Card ini akan diberikan kepada ASN sebanyak kurang 2000 ASN, dimana dalam Hasanah Card tersebut baru dibagikan untuk pilot projek baru 38 ASN yang menerima karena sudah dianggap administrasinya lolos verifikasi dari pihak bank. Sedangkan yang lainnya masih melengkapi formulir yang diberikan BSI. "Dari hasil verifikasi nanti pihak BSI akan melihat apakah ASN ini ada sangkutan dengan bank lain dimana biasanya SK pegawainya digadaikan,ada kemungkinan mereka tidak bisa mendapatkan Hanasah card ini. Jangan sampai dengan hasanah Card ini ASN terbebani," jelas Rispin. Dari uang 10 juta ASN tersebut bisa menarik uang tunai maksimal 20 persen sebesar Rp 2 juta, untuk Rp 8 jutanya harus dibelanjakan dalam bentuk barang yang tempatnya sudah bisa menggunakan penarikan melalui kartu seperti di Alfamart dan sebagainya. "Dengan adanya Hasanah Card ini akan banyak uang beredar di Bengkulu Selatan, umpama saja 1000 ASN yang menggunakan kali 10 juta sudah berapa uang yang beredar, selain itu kita juga bisa membantu pihak Bank Indonesia untuk memperpanjang uang kertas, karena menurun orang perbankan kedepannya semakin dikit nantinya orang yang melakukan transaksi dengan uang tunai," pungkas Rispin. (afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: