Pemkab BS Sigab Tangani Bencana Longsor

Pemkab BS Sigab Tangani Bencana Longsor

RBO, MANNA - Apapun bentuk musibah yang terjadi tidaklah diinginkan kalau bukan kehendak Allah SWT. Mendengar di Kecamatan Ulu Manna sudah terjadi longsor, Pemda Bengkulu Selatan langsung sigap dengan bencana tersebut, langsung memerintahkan pihak BPBD dan PUPR untuk menanggulanginya untuk memberikan kenyamanan masyarakat. Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, SE, MM mendengar musibah tersebut langsung datang ke lima titik terjadinya lonsor untuk memastikan bagaimana keadaannya sekaligus melihat kondisi masyarakat disana. "Saat ini kita sudah melakukan pembersihan material yang menutupi jalan untuk memperlancar arus lalu lintas. Dimana sebelumnya jalan ini putus total. Diharapkan kepada para pelintas harap berhati-hati saat melintasi jalan ini. Untuk saat ini jalan tersebut sudah bisa dilalui pengendara walaupun masih sedikit licin karena bekas material lonsor dan permohonan maaf kami sampaikan juga kalau masih ada keterlambatan Pemerintah dalam penanganan bencana ini," papar Gusnan di Rumah Dinas Minggu (09/05). Terima kasih juga kepada seluruh pihak baik itu dari Kodim 0408 BS Kaur, Polres Bengkulu Selatan, BPDB, PUPR, Camat Air Nipis, serta Kades yang sudah bekerjasama membersihkan material yang menutupi jalan sehingga sudah bisa dilalui. "Untuk itu kami mengimbau agar para pengendara berhati-hati. Lami sebagai pemerintah akan berusaha bagaimana caranya nanti agar bencana longsor ini tidak terjadi lagi. Jangan sampai bencana ini memakan korban jiwa maupun kerugian finansial," ucap Gusnan. Selain bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Ulu Manna, Wakil Bupati Bengkulu Selatan H.Rifai Tajuddin, S.Sos juga langsung mendatangi lokasi banjir yang terjadi di Palak Bengkrung Kecamatan Air Nipis. Alhamdulillah debit air sudah turun dan tidak berdampak buruk kepada masyarakat, walupun waktu kejadian debit air cukup deras hanya mengikis tanah di pinggir sungai. "Saat ini kami sudah melakukan perbaikan pemasangan pembatas dengan pemasangan batu di pinggir sungai sehingga air tidak meluap sampai ke rumah masyarakat pada saat hujan deras. Dengan begitu kehidupan masyarakat yang ada di sekitar bisa kembali normal kembali dan bisa melakukan bercocok tanam kembali," pungkas Rifai.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: