Prihatin Madrasah, Kemenag Akan Bahas Hal Ini Bersama Ketua Yayasan

Prihatin Madrasah, Kemenag  Akan Bahas Hal Ini Bersama Ketua Yayasan

RBO >>>  SELUMA >>>  Kepala Kantor Kemenag Seluma, Drs Mulya Hudori M.Pd mengakui masih banyaknya keberadaan bangunan madrasah, terutama Madrasah Ibtidaiyah Swasta ( MIS) yang ada di Kabupaten Seluma kondisinya memprihatinkan. Selain kondisi bangunan, jumlah tenaga pengajar, murid dan kualitas juga dipertanyakan.

" Saya sudah mengecek keberadaan sejumlah Madrasah Ibtidaiyah sSwasta (MIS) di Seluma. Dan kondisinya masih banyak yang memprihatinkan. Oleh karenanya, dalam waktu dekat kami akan memanggil ketua yayasan," kata Kakan Kemenag Seluma, Drs Mulya Hudori M.Pd saat dikonfirmasi  radarbengkuluonline.com diruang kerjanya tadi siang.

Pihaknya juga mengakui, jika keberadaan madrasah negeri dan swasta ternyata tidak berimbang. Mulai dari bantuan untuk pembangunan sampai tenaga pengajarnya. "Sebenarnya kita sering membicarakan masalah ini ke tingkat pusat, mengenai perimbangan antara madrasah negeri dan swasta. Hanya saja kami juga menyadari, madrasah swasta ini ada kepemimpinan yayasan yang seiring dengan keberadaan Kementerian Agama. Dan untuk mendirikan Yayasan Pendidikan itu, sudah ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi," sampai Mulya Hudori.

Menurutnya, pemimpin yayasan dan Kemenag memiliki kewajiban yang sama. Yakni sama-sama membina madrasah. Namun pimpinan yayasan memiliki peran penting, karena sudah mendirikan, sehingga mempunyai peraturan yang berlaku.

"Jadi, mereka pengurus dan pimpinan yayasan mendirikan sendiri, memanajerial sendiri. Dan kita sebagai Kementerian Agama hanya bersifat partisipasi, bersifat kemitraan, dan bersifat pemberdayaan dan pembinaan . Jadi untuk masuk ke dalam sana kita juga terbentur dengan aturan, perundang-undangan yang membatasi."

Dia menambahkan, karena yayasan itu berbadan hukum, jadi punya hak untuk mengatur dirinya sendiri. Termasuk lembaga-lembaga pendidikan yang dibangunnya. " Kita akan duduk bersama, sharing dengan pihak yayasan. Saya kira tidak ada kesulitan asalkan yayasan bisa terbuka, dan memahami pendidikan itu sendiri sesuai dengan tujuannya tanpa ada tujuan lain, sesuai dengan tujuan yayasan itu sendiri." (one)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: