Akhirnya Petani Sayuran Itu Sukses di Ternak Lele

Akhirnya Petani Sayuran Itu Sukses di Ternak Lele

RBO >>>  BENGKULU >>>  Parjiono termasuk bapak yang kreatif. Tidak berhasil jadi petani sayur, dia cari usaha lain yang bisa lebih menguntungkan. Melihat tetangganya di Lempuing memelihara ikan lele dan ada hasilnya, petani sayur ini terpompa semangatnya untuk mencoba. Sebab, kebetulan dia ada lahan untuk dua petak untuk kolam ikan di samping tempat tinggalnya. Usaha ikan lele tersebut akhirnya dibuka awal tahun 2007 hanya memiliki 2 petak kolam ikan lele.

Dari tahun 2007 hingga tahun 2021 ini beliau sudah memiliki kurang lebih 40 petak kolam ikan lele. Setiap kolam itu berisi 10.000 ribu ikan lele. Yang mengelola usaha ini adalah dia sendiri sekeluarga.

Parjiono mengatakan, ia sengaja pindah usaha itu karena pemasukan yang dia dapatkan dari tanaman sayur itu tidak seimbang. Sementara kebutuhan hidup banyak sekali.

Karena itu, setelah pindah usaha ke ternak lele, dia kerja lebih giat lagi. Ia belajar sungguh-sungguh dengan tetangganya yang sudah berhasil mengelola ternak lele. Sedikit demi sedikit usahanya maju. Uangnya itu ia tabung. “Dari hasil ternak lele tersebut, telah dapat mencukupi kebutuhan keluarga,” kata Parjiono merendah  saat diwawancarai radarbengkuluonline.com tadi pagi.

Ia juga mengatakan bahwa sistem panennya itu bisa dilakukan dengan sistem satu kolam itu untuk 3 hari. Jadi, itu tidak menghambat untuk dilakukannya panen setiap hari. Dari hasil panen tersebut kebanyakan yang mengambil itu berasal dari Kota Bengkulu. Kemudian, ada juga pembeli yang datang langsung ke lokasi untuk proses pembelian ikan lele konsumsi ataupun untuk hanya pembelian bibit ikan lele tersebut.

Harga yang dijual pun bervariasi. Ini dimulai dari Rp 18.000/kg hingga Rp 22.000/kg. “Dimana harga Rp 18.000/kg tersebut dijual jika konsumen yang datang langsung ke lokasi. Namun, beda hal dengan yang dikirim ke konsumen, itu hitungannya menjadi Rp 22.000/kg.”

Dan keuntungan yang bisa didapat dari 1 petak kolam itu bisa sampai 30% perharinya. Oleh sebab itu bapak Parjiono tidak pernah khawatir jika stok ikannya mulai menipis. Karena disana pun juga membudidayakan pemijahan telur ikan lele yang akan dibesarkan menjadi bibit ikan lele maupun menjadi ikan lele konsumsi. Beliau juga mengatakan, sistem pemberian makannya cukup hanya 2 x 1 hari. Itu dilakukan setiap jam 08.00-09.30 WIB dan dimulai lagi di jam 16.00-17.30 WIB setiap harinya. (MG-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: