Warga Paku Haji Minta Perbaiki Segera Jembatan Ambrol
Roda Perekonomian Warga Tersendat
RBO >>> BENTENG >>> Rusaknya jembatan di Desa Paku Haji, Kecamatan Pondok Kubang yang sedang dibangun itu dikeluhkan masyarakat setempat. Sementara itu, sebelum jembatan yang baru dibangun itu rusak, warga setempat menggunakan jembatan gantung. Namun karena diterjang bencana banjir bandang tahun 2019 lalu, warga setempat tidak berani lagi melewatinya. Karena, kondisinya yang rusak parah dan sangat membahayakan warga jika nekat melewatinya.
Salah seorang warga Desa Paku Haji, Muslim menjelaskan, jembatan merupakan kebutuhan masyarakat desa dalam beraktivitas dan sebagai akses jalan perekonomian masyarakat. "Warga yang kesehariannya sebagai petani mengeluhkan kondisi jembatan baru dibangun yang kembali rusak ini," jelasnya kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.
Ditambahkan, sebelumnya warga desa menggunakan jembatan gantung sebagai akses menuju kebun dan ladang serta mengangkut hasil pertanian dengan melewati jembatan dengan kondisi yang sangat miris. "Kami mengharapkan pemerintah dapat membangun kembali jembatan baru yang rusak itu lagi. Sebab, ini satu-satunya jalan kami menuju kebun dan ladang."
Selain jembatan yang rusak, lanjutnya, saat banjir bandang tahun lalu juga menyebabkan abrasi jalan menuju desa dan mengakibatkan jalan hampir terputus total. "Desa kami dikelilingi aliran sungai. Jalan masuk ke desa ada aliran sungai Musi. Sedangkan di belakang desa ada sungai Ikis."
Sementara itu, kembali rusaknya jembatan yang belum selesai dibangun di Desa Paku Haji mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya dari tokoh pemuda Kabupaten Benteng, Verizal,SE.
Mantan Ketua KAMMI Tepi Barat Unib ini menyayangkan terjadinya gagal konstruksi terhadap jembatan tersebut. "Seharusnya dengan anggaran yang besar di atas Rp 3,5 miliar bangunan jembatan itu bisa berdiri kokoh dan tidak mudah rusak seperti sekarang ini," ujarnya saat dihubungi radarbengkuluonline.com, Minggu (3/10).
Atas kejadian rusaknya jembatan Paku Haji itu, ia meminta pihak aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus itu agar bisa diketahui penyebab jembatan tersebut rusak saat masih dalam proses pengerjaan. "Semua pihak yang terlibat dalam proyek pembuatan jembatan itu harus dievaluasi dan diperiksa agar masalah ini terang benderang. Harus ada pertanggungjawaban dari pihak terkait. Kita berharap jembatan yang rusak itu dapat segera diperbaiki agar roda perekonomian masyarakat tidak tersendat," tegasnya.
Sementara itu, pembangunan jembatan penghubung Desa Paku Haji ini menelan anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana BNPB Rp 3.570.688.000.
Dibagian lain, BNPB RI telah menghibahkan dana sebesar Rp 25,3 miliar kepada Pemda Benteng. Dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir tahun 2019 lalu. Salah satunya untuk pembangunan jembatan Paku Haji. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: