Pemda Minta Kuota Gas Melon Diawasi

radarbengkuluonline.com -  BENGKULU - Permintaan akan gas elpiji ukuran 3 kg beberapa hari terakhir ini terus meningkat. Untuk itu, Pemprov Bengkulu meminta agar pemerintah daerah, (Pemda), baik itu Kabupaten atau Kota melakukan pengawasan secara langsung ke lapangan terkait distribusi gas melon 3 Kg itu.

Asisten II Setdaprov Bengkulu, Yuliswani menjelaskan,  masyarakat di sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu mengutarakan keluhan tentang  langkanya untuk mendapatkan gas melon. “Sulitnya mendapatkan gas melon di tengah-tengah masyarakat memang sudah sangat kerap terjadi. Hanya saja dalam masalah ini perlu digaris bawahi, apakah penggunaan gas bersubsidi itu sudah sesuai aturan atau belum,” kata Yuliswani kepada radarbengkuluonline.com .

Untuk itu, lanjutnya, pengawasan memang diperlukan untuk penyaluran gas elpiji 3 kg. Sehingga penyalurannya bisa tepat sasaran. Pihaknya menyarankan agar Pemda kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan, tentunya dengan mengecek langsung di lapangan. Pasalnya, kesulitan mendapat gas melon itu, diduga akibat dalam realisasinya tidak sesuai aturan yang berlaku.  “Kalau kita di provinsi ini pengawasannya tidak bisa dilakukan secara terus-menerus.” BACA JUGA: Tindaklanjut Perintah Walikota, Para RT Serahkan Data Penerima Gas Melon Gratis

Dijelaskannya, ketika turun melakukan pengawasan, pihaknya memantau sesaat saja. Sedangkan pengawasan secara detail itu pada kabupaten/kota. “Bila perlu kabupaten/kota membentuk Satgas khusus mengawasi elpiji bersubsidi ini. Apalagi saat ini elpiji sudah termasuk salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Tinggal lagi pengawasan pada sektor ketepatan sasaran,” ujarnya kemarin Minggu (31/10).

Apalagi, lanjutnya,  melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kecil kemungkinannya untuk menggelar kegiatan semacam operasi pasar. “Karena operasi pasar biasanya kita lakukan ketika ada hari-hari besar ataupun sebuah perayaan. Itupun diprediksi karena bakal meningkatnya penggunaan sebuah kebutuhan, seperti elpiji ini.”

Selain itu berkenaan dengan kuota di Provinsi Bengkulu, ia menjelaskan sudah cukup aman. Jika hendak kembali mengusulkan penambahan kuota, tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan. Apalagi, kuota elpiji bersubsidi ini acuannya data UMKM dan masyarakat miskin. “Nah kalau berdasarkan data itu, kuota kita mencukupi.” (Bro)

Sumber: