Pelanggan Kripik Pisang Mahasiswa Unib Ini Sampai ke Jakarta
radarbengkuluonline.com - BENGKULU - Menjadi mahasiswa sekaligus wirausaha kini bisa dilakukan siapa saja. Seperti halnya yang dilakukan Chyntia Meininda Anjanni, mahasiswa dari Jurusan Matematika dan Melson Saputra dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Bengkulu (Unib). Kedua mahasiswa Unib ini berkolaborasi menerjuni usaha rumahan, yaitu kripik pisang lumer, sebring, kulit lumpia renyah, makaroni pedas. Usaha ini dibuat di rumah mereka sendiri.
“ Pertama, usaha ini berawal dari tekat bahwasanya kita harus membuka usaha. Jadi, akhirnya saya bersama partner saya kebetulan punya latar belakang dibidang yang sama. Kami kebetulan sama-sama ingin membuka usaha. Nah, kemudian kami mencoba merancang ide bisnis, Yaitu bisnis plan dan saat itu ada presentasi atau lomba bisnis plan di Bank Indonesia dan alhamdulillah mendapatkan juara pertama. Jadi, mulai dari sana pengen nih kalau misalnya bisnis ini diteruskan. Oleh karena itu kami coba bikin bisnis itu untuk pertama kalinya dengan nama brand for me,” ujar Chyntia saat dihubungi radarbengkuluonline via telepon Selasa (23/11).
Alasan diberi nama brand for me itu, lanjutnya, agar nantinya masyarakat luas dan juga nama brand inipun terlihat dan terdengar menarik bagi masyarakat. Ia juga menjelaskan arti dari filosofi for me, dengan menggunakan #foryouforeverything. Yaitu, ''Cemilan bukan cuma untuk saya, tapi juga untuk kamu dan semua.",
Wirausaha ini baru dimulai Chyntia bersama Melson bulan Oktober lalu. Namun, meski baru terjun untuk menekuni usaha ini dua bulan lalu, keduanya mampu menjual ratusan pieces (pcs). Dimana dalam satu hari mereka bisa menjual 10 hingga 20 pcs perhari. Bahkan pengiriman sudah sampai ke Jakarta dengan ongkir ditanggung oleh pembeli.
Harga yang ditawarkan untuk produk cemilan for me ini sangat terjangkau. Mulai dari harga Rp 5 ribu untuk cemilan biasa. Seperti Seblak kering dan makaroni, harganya Rp 10 ribu. Salah satu cemilan yang paling best seller banana chips coklat lumer. Banana chips coklat lumer ini dibuat dari coklat batangan yang dicairkan. Kemudian langsung dicampurkan dengan keripik pisang, sehingga rasa coklatnya pun sangat kental. Meski dijual dengan harga murah, Chyntia menerangkan bahwa mereka tetap mendapatkan keuntungan di atas 25 persen.
“ Buat teman-teman yang mau request untuk dijadikan gift box atau mau dijadikan oleh-oleh atau buat teman-teman yang ada seminar temannya ingin datang bawa cemilan itu bisa kami desain untuk gift box atau untuk gift bag. Jadi, nanti kami akan bikin kan tas yang isinya itu cemilan-cemilan for me . Harganya sangat terjangkau. Itu mulai dari 10 ribu 20 ribu dan ada yang 30 ribu. Itu sesuai dengan paket yang ingin teman-teman dapatkan. Untuk pemesanan sendiri itu bisa di DM Instagram @forme_cemilanbengkulu atau bisa juga melalui wa. Karena kami in sya Allah fast respon,” ujarnya. BACA JUGA: Selebgram Bengkulu Raih Pundi-Pundi Uang
Pihak for me sendiri telah menyiapkan kurir store yang nantinya akan mengantar pesanan kamu. Terkhusus pembeli yang ada di wilayah Hibrida raya dan daerah Unib belakang akan diberlakukan free ongkir. Untuk yang berada di luar daerah itu nantinya pihak for me akan mengenakan biaya sesuai dengan jaraknya. Biaya ongkirnya pun relatif murah dan berbeda dengan biaya saat menggunakan ojek online. Untuk kamu yang mulai tertarik bisa langsung ke poin instagramnya. Karena setiap minggunya akan ada voucher khusus untuk para pembeli dan dapat ditukarkan untuk mendapat cemilan gratis.
Cemilan yang dijual pun merupakan hasil produksi sendiri. “Kalau untuk pembuatannya, rumah produksinya itu ada di Hibrida Raya. Tapi biasanya kami bagi menjadi 2 produksi. Yang pertama untuk produksi mulai dari persiapan bahan baku hingga penggorengan itu ada di Bandar Raya Unib Belakang. Kedua, untuk proses packaging atau pengemasan dan pemberian bumbu ada di Hibrida.” BACA JUGA INI: Lesmana: Ini Enaknya Kerja Sambil Kuliah
Ia juga menambahkan, kunci untuk memulai berwirausaha itu adalah niat yang kuat, dan harus konsisten agar produk kita dikenal dan menimbulkan rasa penasaran. Sehingga nanti akan timbul keinginan untuk membeli. Produk yang paling banyak dibeli itu oleh mahasiswa dan juga sangat digemari oleh anak-anak. Dosen Universitas Bengkulu pun banyak yang membeli dan banyak testimoni dari dosen yang menyukai cemilan tersebut.
“Untuk itu, teman-teman mahasiswa yang sudah punya niat untuk memulai usaha, tapi masih takut-takut, intinya harus nekat. Karena kalau kita nggak nekat, kita nggak akan bisa tau bahwa usaha yang kita jalani bakalan sukses atau gagal dan kita juga nggak akan tau nih rintangan apa yang kita hadapi kedepannya. Jadi, teruslah berusaha dengan niat yang kuat. Jangan takut untuk gagal. Karena disinilah kita bisa belajar saat kita menjadi mahasiswa kita bisa belajar hingga nanti kita terjun kedunia kerja itu kita sudah bisa melanjutkan softskill yang sudah kita miliki disaat kita menjadi mahasiswa,” tutupnya.(Mg-4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: