Ini Pesan Kadis Dikbud Kota Bengkulu Untuk Dunia Pendidikan

Ini Pesan Kadis Dikbud Kota Bengkulu Untuk Dunia Pendidikan

radarbengkuluonline.com -  BENGKULU - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Drs. Sehmi, M.Pd memberikan pesannya untuk dunia pendidikan. Hal ini dia katakan, saat menghadiri undangan sebagai Narasumber di acara Live on air Semarak Show di Radio Semarak 87,7 FM Unihaz Bengkulu dengan topik, ''Ijazah Siswa Ditahan Karena Tunggakan SPP Walikota Bengkulu Bertindak'', Kamis (9/12).

Sehmi menceritakan, viralnya video salah satu siswi SMK 6 yang menjelaskan bahwa ijazah tersebut di tahan pihak sekolah karena tunggakan bayaran SPP, dan terhambatnya untuk mencari pekerjaan. Dari munculnya video tersebut maka Pemerintah Kota (Pemkot) mengambil tindakan untuk membantu secara prikemanusiaan. SILAHKAN DIBACA: Daerah Capaian Vaksinasi Rendah Disoroti Gubernur

Ada beberapa siswa-siswi yang membutuhkan bantuan dalam pengambilan ijazah. Bukan hanya di Kota Bengkulu. Bahkan Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, dan Bengkulu Utara juga menghubungi WhatsAap dan Instagram Helmi Hasan official. Maka, banyaknya siswa yang menghubungi melalui WhatsApp pribadi dalam pengambilan ijazah mereka, dari itu Walikota Bengkulu ambil tindakan untuk memerdekakan ijazah siswa yang tidak mampu. Tidak ada lagi sekolah yang menahan ijazah. BACA JUGA: Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan   (2)

Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan dan Wakil Walikota, Dr. Dedy Wahyudi menegaskan pihak Dikbud Kota untuk menuntaskan kemerdekaan ijazah pada dunia pendidikan, melalui SE No 421.2/25.A/ll.d.dik/2021 Tentang Larangan Penahan Ijazah peserta didik dari tingkat SD SMP SMA/SMK. Apabila warga dan masyarakat Bengkulu memiliki keluhan, dan membutuhkan bantuan tentang pendidikan, maka pemerintah Bengkulu siap turun tangan untuk membantu.

"Ini pesan saya untuk dunia pendidikan. Bagi semua orang muslim dan nonmuslim wajib menuntut ilmu. Pendidikan adalah salah satu dahan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Bagi para generasi muda apabila pendidikan lemah, dan generasi mudah tumbang, maka di pastikan beberapa tahun kedepan masa depan bangsa akan hancur. “Pendidikan Bebas” dalam arti kata, tidak ada penekanan atau pemaksaan dalam penggalih pengetahuan," kata Sehmi. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: