Zulasmi Octarina Berharap Dunia Pendidikan Segera Bangkit
radarbengkuluonline.com, - BENGKULU – Kurikulum prototype akan diberlakukan di seluruh satuan pendidikan atau sekolah mulai tahun ini. Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Zulasmi Octarina SE mengingatkan sekolah jangan melupakan Protokoler Kesehatan (Prokes). “Dengan adanya kurikulum prototype yang akan menjadi panduan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Artinya pemerintah melalui Kemendikbud sudah menyusun sebuah kurikulum baru di ujung pandemi saat ini. Kita menyambut baik adanya kurikulum tersebut, karena dari yang saya dengar kurikulum tersebut lebih menyederhanakan dari kurikulum sebelumnya, serta menyesuaikan dengan situasi ditengah pandemic. Namun yang paling penting menurut saya meskipun saat ini pandemic Covid-19 sudah menurun, pihak sekolah sebagai satuan pendidikan tetap dapat menegakkan aturan Prokes agar saat anak-anak ke sekolah para orang tua, guru dapat merasa tenang dan nyaman, siapkan saja tempat cuci tangan sebelum masuk kelas, serta selalu menggunakan masker,” ungkap Zulasmi Octarina, Selasa (18/1).
Baca Juga: Baru Dua Kabupaten di Bengkulu Terapkan Kurikulum Prototipe
Menurut Zulasmi Octarina, sejak dua tahun terakhir selama pandemic dunia pendidikan menjadi semakin terpuruk. Dan proses belajar secara daring tidak tatap muka di sekolah sangat tidak efektif. Namun faktanya ditengah pandemic kebijakan belajar daring wajib diberlakukan. “Sebab itu, dengan sudah dibuka kembali KBM tatap muka di sekolah, perlu adanya regulasi seperti kurikulum prototype. Dan dengan kurikulum dimana mata pelajarannya seperti IPA dan IPS itu nanti digabung menjadi IPAS, juga akan mempermudah anak-anak sehingga kita dapat mengejar ketertinggalan dalam pendidikan selama dua tahun terakhir,” kata politisi perempuan Partai NasDem tersebut.
Baca Juga: Fleksibilitas Kurikulum Prototipe Lebih Mudahkan Sekolah Capai Target
Sebelumnya diketahui dari Plt. Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbud & Ristek RI, Supriyatno, MA mengatakan, kurikulum prototipe baru saja diperkenalkan, dan keberadaan kurikulum ini untuk mengurangi lolosnya proses pembelajaran akibat pandemi Covid-19. "Selama 2 tahun pandemi tersebut memberikan dampak yang besar terhadap sektor pendidikan di negara kita," ungkap Supriyatno. Menurutnya, dengan adanya kurikulum prototipe ini nantinya diharapkan dapat mengurangi kelolosan dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan, dan juga upaya dalam melakukan perbaikan pembelajaran. "Karena kita harus mengejar ketertinggalan selama 2 tahun ini. Dalam kurikulum ini sendiri ada penyederhanaan yang kita lakukan tehadap mata pelajaran," katanya. Khusus di Provinsi Bengkulu, lanjut Supriyatno, pada tahun ini baru ada 2 kabupaten yang sudah mulai menerapkan kurikulum prototipe. Kedepan ditargetkan 3 kabupaten/kota lagi, hingga nantinya 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu menerapkan kurikulum tersebut. "Makanya kita berharap satuan pendidikan dapat mulai melakukan penyesuaian," harapnya.(idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: