Tergiur Mobil Murah, SS Lapor Polisi

Tergiur Mobil Murah, SS Lapor Polisi

radarbengkuluonline.com - BENGKULU - Walaupun terus diberikan imbauan terkait, penipuan bermodus mobil murah namun laporan korban terus bertambah di Polda Bengkulu. Nasib nahas ini dialami oleh Sarlina Sipayung (38) warga Jalan Bakti Husada Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu. Korban melaporkan tindakan penipuan dengan modus lelang mobil Avanza harga murah. Baca Juga: Pemuda Sawah Lebar Ditangkap Polisi

Menariknya dalam proses lelang ini, korban hanya membayar DP sebesar 10 persen. Dimana mobil tersebut seharga Rp 150 juta. Demi meyakinkan, pelaku pun menelepon korban melalui whatsapp. Kemudian pelaku yang berinisial O ini, meminta agar segera membayar uang DP tersebut. Terlebih lagi, menurut laporan korban ke Polda Bengkulu pada 15 Januari lalu ini pelaku mengatasnamakan dari Petugas KPKNL yang berada di Jalan Musium Kecamatan Singaran Pati. Merasa tergiur dengan harga murah, dengan cepat korban pun menyetor DP melalui Bank BCA.

Setelah itu, korban pun menanyakan adanya lelang mobil tersebut ke Kantor Lelang di Bengkulu. Namun, setelah korban mendatangi kantor tersebut ternyata tidak ada pengadaan lelang mobil avanza dengan DP sebesar 10 persen tersebut. Baca Juga: Bukan Masalah Teratas, Yang Penting Vaksinasi Tercapai Target

"Pertama saya tidak ragu, karena pelaku memang meyakinkan. Saat itu saya diminta untuk diarahkan ke ATM, kemudian langsung menyetor uang DP tersebut. Karena lelang mobil itu termasuk sangat murah," sesal korban saat melapor ke Polda Bengkulu.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, MH Rabu (19/1) kemarin, meminta agar masyarakat lebih teliti dalam transaksi uang. Terlebih lagi, adanya lelang dengan modus DP yang sangat murah.

"Benar adanya laporan terkait penipuan lelang mobil dengan dp murah. Ini sudah berkali kali kita imbau agar masyarakat lebih teliti dalam melakukan transaksi uang. Korban saat itu tergiur dengan mobil dengan dp 10 persen, namun ketika dicek di Kantor Lelang ternyata itu penipuan," sampai Kabid Humas. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: