Amti Chaniago: Sirup Kalamansi Go Internasional
KISAH SUKSES PERJALANAN RUMAH PRODUKSI SIRUP JERUK KALAMANSI BENGKULU
radarbengkuluonline.com, BENGKULU- Sirup Jeruk Kalamansi merupakan minuman yang banyak mengandung vitamin C tanpa menggunakan bahan pengawet. Minuman ini banyak dilakukan warga Bengkulu secara pribadi atau memproduksi di rumah mereka masing-masing. Menariknya, walaupun ini produksi rumahan, namun minuman ini sudah menyebar kemana-mana. Bahkan, sudah terjual hingga keluar negeri. Kok bisa? Bagaimana ceritanya? Baca liputannnya di bawah ini.
CHAIRUNNISA- Kota Bengkulu
Amti Chaniago (54), merupakan salah seorang pemilik rumah produksi Sirup Jeruk Kalamansi yang berlokasi di Jl. Suka Maju Rt 05/02 Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu. Ia merintis usaha ini sejak 11 tahun yang lalu. “Pada 2009 saya menanam jeruk. Pada 2011 jeruk berbuah dan sudah menghasilkan ratusan kilo perharinya. Ini dijual ke pasar tidak laku. Karena, pasar Bengkulu susah untuk menampungnya. Pada tahun 2011 pun ada pelatihan membuat sirup jeruk kalamansi oleh kelompok swadaya masyarakat dan akhirnya saya membuat sirup pada 2012,” ucapnya Amti saat dihubungi radarbengkuluonline.com di rumahnya kemarin (25/1).
Kemudian, ia melakukan berbagai upaya menjualnya. Seperti menggunakan media online. Sebab, media ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat,dari mencari berita dan menjual produk-produk. Hal ini dilakukan oleh Amti untuk menjual sirup kalamansinya. “2016 saya memulai menjual lewat online dan mengenalkan sirup ini melalui youtube agar dikenal orang banyak.”
Pandemi covid 19 membuat penjualan sirup jeruk kalamansi ini menurun sampai sekarang. “2020 itu mulai pandemi dan penjualan kami menurun drastis. Yang dulu memproduksi setiap harinya, tetapi saat pandemi kami hanya menerima pesanan dari konsumen,” tambahnya.
Amti sudah membuat kelompok tani jeruk kalamansi yang berjumlah 20 anggota. Kelompok ini dibentuk pada tahun 2021 dan di sahkan oleh Ahmad Kanedi yang pada saat itu menjadi Walikota Bengkulu.
Penjualan sirup jeruk kalamansi ini sudah dijual hingga keluar negeri. “Kalau untuk penjualan sudah sampai luar negeri, ke Seoul, Korea Selatan. Orang Koreanya beli langsung ke kami dan nanti dia yang menjual ke Korea,” tuturnya.
Harga sirup jeruk kalamansi di bandrol dari harga 15- 50 ribu perbotolnya. Ini sesuai dengan ukuran botol. Amti juga menambahkan, untuk saat ini konsumen lebih memilih ukuran botol yang sedang. Harganya sekitar 24 ribu. Amti membuat sirup ini sesuai dengan selera pesanan konsumen. “Terkadang ada konsumen yang mau asam, sedang dan manis. Jadi kami membuat sesuai dengan selera konsumen saja.”
Para petinggi daerah hingga pejabat RI sudah pernah berkunjung dan melihat langsung proses pembuatan sirup jeruk kalamansi. Salah satunya Rohidin Mersyah (Gubernur Bengkulu) dan Dedy Wahyudi (Wakil Walikota Bengkulu).
Sudah banyak yang dicapai oleh Amti selama mendirikan rumah produksi. Salah satunya ia sudah memperlebar rumah produksinya dan sedikit demi sedikit membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar. Tak hanya itu, ia juga membagikan ilmu tentang syarat menjadi wirausaha. “Ada 4 syaratnya. Yaitu lahan yang pas, adanya modal,tenaga kerja dan yang paling penting niatnya.”
Ia juga menyampaikan harapan untuk kedepannya, yaitu semoga memulihnya permintaan pasar dan kembali normal. Lalu bisa membuka lapangan pekerjaan lebih untuk warga sekitar dan membangun kedai khusus jual sirup jeruk kalamansi. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: