Beli Cilor Mamang Ini Pakai Nomor Antrean Dulu

Beli Cilor Mamang Ini Pakai Nomor Antrean Dulu

radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Di Kota Bengkulu saat ini  banyak sekali jajanan yang murah dan enak.  Salah satunya Cilor Bandung.   Cilor Bandung ini dijual oleh Ahid (41) di Daerah Taman Pantai Berkas Bengkulu.  Harganya juga murah. Yaitu, Rp 5.000 satu porsi.

Meskipun makanan ini termasuk baru, namun sudah mendapat tempat dihati warga Bengkulu. Buktinya, banyak warga yang membelinya. Bahkan, akhir-akhir ini sempat populer di masyarakat. Karena setiap pelanggan yang ini membeli Cilor ini harus menunggu sesuai dengan nomor antrean.  “Awalnya mamang gak pakai nomor antrean, tapi banyak yang ngasih saran untuk pakai nomor antrean biar gak rebutan,” ucapnya penjuat Cilor, Ahid saat dihubungi radarbengkuluonline.com tadi siang di tempat usahanya di Taman Berkas.

Jajanan yang terbilang baru di Bengkulu ini, kata Ahid,  pelanggannya sudah banyak. Sebab, harganya terjangkau. Kemudian, rasanya juga tidak perlu diragukan lagi oleh pembeli. “Banyak yang beli cilor mamang ini mahasiswa, yang lewat sini banyak juga yang mampir untuk beli.”

Lebih lanjut dikatakan, “Sebelumnya mamang jualan Siomay di depan Universitas Padjajaran, Bandung. Disini penghasilannya tidak menentu. Setelah itu mamang memutuskan untuk merantau ke Bengkulu,” tutur bapak asal Garut ini.

Ia ke Bengkulu pada awal tahun 2020. Saat itu dia hanya  bermodalkan doa dan dukungan keluarga.  Ia pun beralih menjadi pedagang Cilor di Bengkulu. Tidak mudah bagi seorang Ahid untuk menarik peminat pelanggan. Butuh waktu yang lama  agar bisa menjadi penjual Cilor yang banyak diminati orang-orang. Disaat wabah Covid-19 yang masih meningkat di beberapa daerah, ia harus bertahan dengan kesulitan yang dihadapi.

“Butuh waktu 6 bulan mamang jualan keliling. Akhirnya bertahan di tempat ini (Taman Pantai Berkas-red). Karena, banyak pelanggan yang nunggu mamang disini.”

Bermodalkan Rp 1 juta, ia bisa membuat 1000-2000 tusuk Cilor perhari. Dengan begitu ia bisa kembali memutar modal untuk berjualan keesokan harinya. Dengan berjualan seperti ini, Ahid bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. “Kadang sehari untungnya Rp 300-500 ribu bersihnya. Alhamdulillah dari jualan ini sudah banyak yang mamang dapatkan,” tuturnya.

Ahid juga berharap jika makanan yang iya jual bisa diminati banyak kalangan dan juga bisa bertahan lama di kalangan pembeli. Dengan begitu iya bisa membiayai kehidupannya dan keluarga sehari-hari. (Mg-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: