Budidaya Bibit Lele Untungnya Besar

Budidaya Bibit Lele  Untungnya Besar

radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Bisnis budidaya bibit ikan lele merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan dan potensial untuk dijalankan. Memulai usahaini juga tidak membutuhkan biaya  besar. Hal ini, diakui oleh Amperi Hartono (32), seorang pengusaha budidaya bibit ikan lele yang berada di Jalan Sadang II, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Tepatnya di samping SMPN Negeri 8 Kota Bengkulu.

Amperi menuturkan, usaha pembibitan lele yang ia jalankan selama ini merupakan peninggalan dari orang tuanya. Budidaya pembibitan ikan lele ini sendiri sudah berjalan kurang lebih 8 tahun lamanya. Jenis bibit lele yang ia budidayakan adalah lele sangkuriang untuk konsumsi karena banyak dicari dipasaran. Dengan modal yang terbilang minim, ia mampu meneruskan bisnis orang tuanya sampai sekarang. “Sejak tahun 2004. Sebelumnya orang tua. Karena orang tua sudah meninggal, jadi saya meneruskan. Modal saya dari nol. Sekitar 2 jutaan” tutur Amperi saat ditemui radarbengkuluonline.com di kolamnya dekat SMPN 8 Kota Bengkulu  Senin 31 Januari 2022.

Lebih lanjut dikatakan,  ia mendapat ide untuk melanjutkan bisnis usaha orang tuanya dengan melihat peluang besar sekaligus memanfaatkan lahan yang sudah ada. Di samping itu, kebutuhan ikan lele konsumsi di Kota Bengkulu ini masih sangat besar. Namun, budidaya pembibitan ikan lele masih terbilang sedikit dan jarang. Sehingga, membuat peternak ikan lele konsumsi, mengimpor bibit lele dari luar Kota Bengkulu. “Kebutuhan ikan lele konsumsi inikan sangat banyak di Bengkulu. Seperti di warung-warung makan pecel lele atau konsumsi rumahan. Namun peternak lele konsumsi masih banyak yang mengimpor lele dari luar daerah. Dari Lampung dan Linggau misalnya. Dengan melihat peluang inilah saya berinisiatif dan semangat dalam membudidayakan bibit ikan lele.”

Awal mula sebelum membudidayakan bibit ikan lele sendiri, Amperi membeli indukan lele dari Linggau. Saat ini, ia berhasil memiliki indukan lele sendiri sekitar 50 ekor. dengan 1 kolam tanah untuk indukan dan 10 kolam terpal untuk pemijahan dan pembesaran bibit lele. Ukuran kolam tanah yang ia miliki sekitar 20x20 M dan kolam terpal sekitar 6x1 M.

Budidaya pembibitan ikan lele dilakukan dengan pemijahan di kolam terpal dengan perbandingan 2:1. Lele indukan yang siap dipijah memiliki berat ideal minimal 1 kg. Dalam sekali pemijahan, budidaya pembibitan ikan lele ini bisa menghasilkan bibit sekitar 20-30 ekor bibit. Dengan keberhasilan bibit sampai siap jual mencapai 80%. “Pemijahan ini dilakukan dikolam terpal dan dikasih waring/ijuk. Nanti dipilihkan indukankannya. Perbandingan 2:1. Misalkan, indukan betinanya 2 indukan jantanya 1, indukan betinanya 3 jantannya 2. Yang jelas indukan betina lebih banyak dari pada jantan.”

Bibit lkan lele yang siap jual berumur kurang lebih 1 bulan. Ukuran bibit lele yang tersedia di disini mulai dari ukuran 2/3 cm sampai 6/8 cm. Untuk mencegah dan mengobati penyakit ikan lele, ia biasa memberikan jamu khusus yang dicampur dengan pakan agar bibit ikan sehat selau. Adapun pakan yang ia berikan berupa cacing gurita merah dan pelet PF500 (halus dan utuh) tergantung umur bibit lelenya. Biasanya, pelanggan membeli bibit lele secara partai dengan harga yang bervariasi. Tergantung ukuran. Pelanggan tetapnya saat ini, kurang lebih 50 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah. Seperti Ketahun, Arga Makmur, Bengkulu Tengah, dan tentunya Kota Bengkulu. “Pembelian partaian sekali panen. Harga bervariasi tentunya. Ukuran 2/3 (Rp 80), 3/5 (Rp 100), 4/6 (Rp 130), 5/7 (Rp 300), dan 6/8 (Rp 350). Biasanya mereka kesini dulu untuk ngecek. Setelah deal bayarnya bisa dilokasi atau transfer, kemudian, bibit akan dipacking dan dikirim menggunakan travel. Pengiriman terjauh pernah sampai Ipuh.”

Dalam menjalankan usaha pembibitan ikan lele ini,  Amperi mengaku, usahanya ini sangat menguntungkan. Omzet yang ia dapatkan dalam sebulan sekitar 4-6 juta. Dan untuk profit yang ia dapatkan sekitar 2,5-4 juta. Setiap harinya, bibit lele yang Amperi budidayakan diberi makan secara rutin. Namun tidak sekaligus secara banyak. Ia hanya memberi makan sedikit- sedikit saja. Hal ini, bertujuan agar pertumbuhan bibit ikan lele bisa maksimal secara merata. “Supaya pertumbuhannya sama, tidak beda jauh. Jadi, 1 harinya diberi makan 2 jam sekali, namun sedikit-sedikit. Mengantisipasi pertumbuhan tidak merata. Kadang itu ada yang terlalu besar dan ada yang terlalu kecil.”

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Amperi mengaku selalu mengecek dan memperhatikan bibit ikan lelenya. Walapun sebenarnya rumahnya berada agak jauh dari lokasi. “Tidak terlalu jauh. Hanya beda RT saja. Kalau disini Jenggalu RT.8, sedangkan kalau alamat rumah Jenggalu RT.7.”

Usaha pembibitan lele yang Amperi jalankan, tidak selalu berjalan mulus dan mendapat keuntungan besar. Pasti ada yang dinamakan kendala dan bahkan kerugian. Amperi sendiri mengaku, terdapat sedikit kendala dalam pembibitan ikan lele ini dan pernah mengalami kerugian yang tidak terduga.“Kesulitannya cuman diindukan. Kadang nggak nelur. Kadang udah nelur ngggak netas. Kadang cuaca dan penyakit, tapi masih bisa diatasi. Tapi dulu pernah banjir di Tahun 2014. Waktu itu, bibit masih dikolam tanah, mungkin ada 80-100 ribu lebih bibit habis terkena banjir. Kerugian 15 jutaan.”

Ia berharap usaha yang selama ini  ini semakin maju kedepannya. Dan ia berencana untuk membuat kolam lagi di samping rumahnya agar usahanya semakin berkembang. (Mg-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: