Bengkulu Sedang Menuju Desa Digital Ramah Lingkungan

Bengkulu Sedang Menuju Desa Digital Ramah Lingkungan

radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Acara Talk Show dan Launching Desa Digital Ramah Lingkungan berjalan dengan lancar sampai sore hari. Acara tersebut dilaksanakan secara meriah yang dihadiri oleh Gubernur Provinsi Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Retno A. Ekaputri, Dr. Hermen Malik, selaku Pembina sekaligus pemilik Yayasan Akademisi Peradaban Desa Dangau Datuk, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi, Kepala OPD di Lingkungan Kabupaten Kaur dan pihak-pihak terkait yang ikut hadir dalam meramaikan acara ini. Berlangsungnya acara ini, pada pukul 13.00 WIB, bertempat di Taman Belajar Dangau Datuk, Jl. Air Sebakul, Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, pada Rabu (02/02/2022).

Selain itu, dalam acara ini terdapat juga pameran yang dihadiri oleh BUMDES, produk SMK dan UMKM. Ketua Panitia Fahruri Acara mengatakan, tema Desa Digital Ramah Lingkungan ini, bertujuan supaya terwujudnya desa mandiri. Agar, desa di Provinsi Bengkulu yang awalnya tertinggal, menjadi desa berkembang dan kemudian berubah menjadi desa mandiri seperti yang diharapkan. Hal ini bisa terwujud, dengan cara mengajak seluruh pemerintah, pendidikan dan masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan desa yang mandiri. “Tujuannya mewujudkan desa tertinggal di Provinsi Bengkulu menjadi desa mandiri,” ujar Fahruri.

Disela-sela acara ini, dilakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Provinsi Bengkulu, Universitas Bengkulu, dan Yayasan Akademisi Peradaban Desa Dangau Datuk.

Pembina YAPD Dangau Datuk, Dr Hermen Malik menuturan, bahwa acara ini digelar dihari yang spesial, yaitu tanggal 02/02/2022. Karena ini, akan mencanangkan tentang perubahan desa yang diakibatkan perubahan kehidupan ke arah sejatinya. “Maksudnya, yang dulu penuh kehidupan mewah, menjadi ingin hidup sederhana. Dulu menguasai alam, sekarang ingin kerjasama dengan alam. Kemudian, dulu menginginkan kerja dan tinggal di kota dan sekarang ingin di desa,”tutur Hermen.

Lanjutnya, Sejatinya kehidupan manusia itu bukan bermewah-mewah, tetapi memang sederhana. Jadi selamat datang ke kehidupan sederhana yang kembali ke desa. Dan hari ini kita tandatangi MoU tentang perubahan kehidupan masyarakat dunia, bukan hanya masyarakat kita. Akan tetapi, masayarakat dunia akan kembali ke kehidupan yang sebenarnya. “Kalau kita membangun desa, kita harus mengerti karakteristik desa kita. Kalau dibidang ekonomi, karakteristik desa kita adalah usaha kecil tetapi menyebar, dan kehidupannya dulu sesuai keinginan masyarakat.”

Dalam membangun desa atau daerah, Hermen menyebutkan membutuhkan beberapa syarat. Terdapat 5 syarat/jaringan dalam membangun desa. Yaitu Akademisi, birokrasi, komunitas, digital power, dan entrepreneur. “Akademisi, Birokrasi disebut political, Komunitas memperbincangkkan masalah-masalah sosial dalam masnyarakat, digital power, entepreneur adanya inovasi dan keinginan untuk maju. Ini yang harus kita perdalam supaya kita bisa tahu bagaimana cara membangun desa.”(Mg-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: