Gangguan Jiwa Skizofrenia Banyak Berobat di Rumah Sakit Jiwa Bengkulu

Gangguan Jiwa  Skizofrenia Banyak Berobat di  Rumah Sakit Jiwa Bengkulu

radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa yang tercatat paling banyak ditemui di Rumah Sakit Jiwa  Bengkulu. Terutama di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, yang terletak di Jl. Bhakti Husada, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan, Danirul Sanadi, SKM membenarkan akan hal itu. Berdasarkan data RSKJ di Tahun 2021, terdapat 3 jenis Skizofrenia yang diderita oleh pasien gangguan jiwa di rumah sakit ini. Yaitu Skizofrenia Unspesifik, Skizofrenia Paranoid, dan Skizofrenia Residual. Pasien rawat jalan yang mengidap gangguan jiwa Skizofresnia Residual mencapai 9.320 orang. Sedangkan, pasien rawat inap yang mengidap gangguan jiwa Skizofrenia Unspesifik berjumlah 1.395 orang. Ini merupakan peringkat pertama dari 10 besar penyakit gangguan jiwa yang diderita pasien RSKJ.

“Kalau untuk diagnosa medisnya, memang yang paling banyak ditemui itu, kategori gangguan jiwa Skizofrenia. Skizofresnia ini, merupakan gangguan jiwa berat. Biasanya ditandai dengan halusinasi, gangguan dari proses fikir (isi fikirnya), mendengar suara yang tidak tahu asalnya atau mungkin cara berbicaranya sudah sangat kacau,” ujar Danirul saat dihubungi radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya Rabu (02/02/2022).

Selanjutnya, penyakit gangguan jiwa Skizofrenia Unspesifik berada diurutan kedua untuk pasien rawat jalan dengan jumlah 1.430 orang dan disusul penyakit lainnya. Seperti Gangguan Afektif Episode Depretif dan seterusnya. Sedangkan untuk pasien rawat inap diurutan kedua mengidap penyakit Skizofrenia Paranoid dengan jumlah 177 orang sampai urutan ke 10, yaitu Manic Episode, Unspecified.

Terkait penanganan untuk penyembuhannya sendiri, paparnya, itu dilakukan oleh tim terpadu RSKJ. Dimulai dari perawat-perawat, dokter umum, psikiater, kemudian dibantu juga dengan psikolog dan tim gizi. Semuanya ikut berperan aktif dalam proses penyembuhan pasien gangguan jiwa. Tidak hanya itu, di RSKJ juga terdapat pelayan khusus anak-anak autis “Jadi, bukan hanya psikiater, namun semua ikut menangani, dan khusus anak-anak yang menderi penyakit autis, itu ada okupasi,” papar Danirul.

Agar penyembuhan semakin optimal, pihak RSJK sudah menjalin kerjasama dengan beberapa dokter di luar kota, seperti dokter penyakit dalam, dokter penyakit saraf, dokter anak. Di samping itu ada juga dokter patilogi klinik dan dokter radiologi spesialisnya. Pihak RSKJ saat ini juga, sudah menyediakan sosial lokker, dimana para pasien yang dinyatakan sembuh sudah boleh di bawah pulang oleh pihak keluarga. (Mg-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: