Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik  di Provinsi Bengkulu (4)

Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik  di Provinsi Bengkulu (4)

Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si  yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan  tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat  Bengkulu.  Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan.

Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung - menyambung.

AZMALIAR ZAROS – Bengkulu

Akhirnya Diputuskan Bentuk Panitia Sembilan

radarbengkuluonline.com - Setelah rapat yang digagas Yacub Bakhtiar ini berhasil mengambil keputusan untuk memperjuangkan Bengkulu menjadi Provinsi yang berotonomi penuh, maka akhirnya diputuskan juga untuk memimpin perjuangan ini lebih lanjut. Akhirnya dibentuklah sebuah panitia khusus. Panitia atau badan ini dinamakan Panitia Sembilan.

Terpilih sebagai Ketua adalah Yacub Bachtiar (Wakil Ketua DPRD GR. Penulis atau sekretarisnya adalah M.Taher Dayok (BPH /Bengkulu Utara. Anggotanya adalah R Abdullah (Residen Purnawirawan), R.M. Akil (BPH Bengkulu Utara, PSII), M.Zen Rani (Veteran), Rifai Darwis (Purnawirawan Pegawai Post), Bahaudin Zulkan (Anggota DPRD GR Sumatera Selatan), Mr.Thabri Hamzah (Pegawai Tinggi d/p), Adnan Ilyas (Anggota DPRD GR Sumatera Selatan).

Meskipun sudah ada perjuangan dari Panitia Sembilan, namun perjuangannya ini masih disanksikan. Maka akhirnya untuk pertama kali diambilah langkah untuk terus menghubungi beberapa tokoh masyarakat  atau pemuka masyarakat yang menerima serta mendukung gagasan perjuangan ini. Kemudian menyebarluasknaya secara beranting sampai ke kabupaten yang ada dalam daerah Bengkulu. Mereka menghubungi bupati kepala daerah dan ketua DPRD-GR dalam daerah Bengkulu serta pemimpin partai politik/organisasi yang diperkirakan akan memberikan dukungan penuh terhadap gagasan ini.

Pada tanggal 30 Agusuts 1962, Yacub Bakhtiar , RM Akil, Mr Thabri Hamzah menghubungi Bupati Kabupaten Rejang Lebong Burhan Dahri ,  anggota BPH Zaidin Burhan, Ketua DPRD-GR A.Sani, Yusuf Rahim SH untuk membicarakan tentang perjuangan Bengkulu menjadi provinsi. Dalam pertemuan itu mereka secara spontan mendapat dukungan dari pejabat Rejang Lebong tersebut.

Ketika gagasan itu telah mendapat dukungan yang luas dari masyarakat, maka diadakan pertemuan secara terbuka dan meluas. Kegiatan-kegiatan dalam bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 1962, Panitia Sembilan mengirimkan utusan ke Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Selatan. Sedangkan untuk Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu dapat dihubungi dalam  waktu dekat dan sewaktu-waktu karena pusatnya di Kota Bengkulu. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: