Batu Andesit Bengkulu Tengah Diburu Orang

Batu Andesit Bengkulu Tengah Diburu Orang

radarbengkuluonline.com, BENTENG - Selain terkenal dengan Bunga Raflesia Arnoldinya, Kabupaten Benteng juga terkenal sebagai pemasok salah satu batuan alam yang memiliki daya tahan terkuat di dunia. Yakni batuan andesit. Adapun satu-satunya desa yang terkenal di Kabupaten Benteng sebagai desa pemasok batu andesit yakni Desa Durian Demang.

Salah seorang warga Durian Demang, Jek (30) menuturkan, batuan andesit yang berasal dari desanya diburu oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan batu andesit memiliki daya tahan yang sangat kuat.

"Batu andesit Kabupaten Benteng sudah teruji memiliki daya tahan yang sangat kuat, karena telah diuji dilaboratorium. Batu andesit tahan terhadap kandungan garam air laut serta tahan akan perubahan kondisi cuaca yang sangat ekstrem. Sehingga banyak dicari untuk material bahan bangunan dan jalan. Batu andesit dari desa kita dikirim ke Provinsi untuk digunakan sebagai alat pemecah gelombang di Pelabuhan Pulau Baai, Pelabuhan Pulau Enggano, Objek Wisata Tapak Paderi serta yang lainnya," ujarnya kepada radarbengkuluonline.com kemarin.

Dengan kualitasnya yang sangat bagus, lanjutnya, membuat harga batu andesit di pasaran menjadi sangat mahal.

"Perbandingannya dengan harga batu sungai yakni 3 banding 1. Jadi harga satu kubik batu andesit yang sudah dipecahkan oleh warga yang menjadi penambang dijual dengan kisaran harga Rp 150 ribu/kubik. Sedangkan untuk batu sungai biasa dijual dengan kisaran harga Rp 50 ribu/kubik. Meskipun memiliki harga yang mahal, tapi batu andesit kita tetap diburu orang," tambahnya.

Ia melanjutkan, dengan adanya aktivitas pertambangan batu andesit tersebut, setidaknya bisa memberikan ladang kerja baru bagi masyarakat desa Durian Demang, serta desa-desa tetangganya.

"Dulu sehari warga yang bekerja sebagai penambang batu biasanya bisa mengumpulkan batu hingga tiga kubik. Tapi kini pertambangan batu andesit di daerah Bukit Kandis tidak diperbolehkan lagi karena sudah menjadi objek wisata skala nasional," tuturnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: