Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (6)

Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik  di Provinsi Bengkulu (6)

Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si  yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan  tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat  Bengkulu.  Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung  menyambung setiap hari.

AZMALIAR ZAOS – Bengkulu

Perjuangan Masyarakat Bengkulu Ini Ditentang Kaum Komunis

radarbengkuluonline.com- Meskipun perjuangan masyarakat Bengkulu didukung berbagai pihak, namun ada juga yang menentangnya. Mereka tak suka rencana tersebut. Mereka berusaha menggagalkan rencana dan niat baik warga Bengkulu ini. Pihak yang menentang tersebut antara lain kaum komunis. Kaum komunis dengan pion-pionnya adalah barisan yang paling gigih menggagalkan perjuangan masyarakat Bengkulu ini.

Karena perjuangan ini masih bersifat sembunyi-sembunyi, maka pihak –pihak penjaga keamanan selalu mengikuti terus jalannya perjuangan ini. Rapat-rapat yang secara izin sudah dapat diyakinkan tidak akan diperoleh, namun tujuan itu harus tercapai. Dengan tekad yang bulat Panitia Sembilan terus mengadakan rapat tanpa izin untuk mengkoordinir perjuangan. Biarpun disana-sini ada anggota –anggota Panitia Sembilan yang meninggalkan teman-teman seperjuangannya karena takut menerima akibatnya.

Pembicaraan dari mulut ke mulut ini, lanjutnya, tidak hanya terjadi di daerah Bengkulu. Akan tetapi juga bahan perbicaraan warga Bengkulu yang ada di Jakarta. Warga Bengkulu yang ada di Palembang. Serta warga Bengkulu yang berada di daerah lainnya.

Kemudian pada tanggal 21 Oktober 1962, Gubernur kepala Daerah Provinsi Sumatera Selatan A.Bastari berkunjung ke Bengkulu. Dalam kunjungan kerjanya tersebut, saat menyampaikan sambutan dihadapan masyarakat Bengkulu mengatakan bahwa perjuangan ingin meningkatkan Bengkulu jadi provinsi belumlah penting.

Ia menekankan bahwa yang paling urgen dewasa ini adalah pembangunan secara menyeluruh dalam daerah Bengkulu. Namun pada prinsipnya dia menyetujui manakala keresidenan Bengkulu ini dapat ditingkatkan atau dimekarkan menjadi satu daerah baru yang berbentuk Provinsi Berotonomi Penuh.

Kemudian, pada malamnya beliau mengundang Panitia Sembilan untuk mengadakan pembicaraan secara mendalam. Dalam pertemuan itu beliau kembali menyampaikan ceramah yang  disampaikan tadi siang. Dengan lebih menekankan, adalah lebih baik mengarahkan pikiran ke arah pembangunan. Panitia 9 memberikan penjelasan bahwa keinginan rakyat untuk memekarkan keresidenan Bengkulu menjadi provinsi sama sekali jauh dari pengertian separatisme atau rasa tidak puas dan lain sebagainya. Tetapi karena daerah ini cukup mampu, cukup memenuhi syarat yang dibutuhkan. Pernah sebagai daerah yang melayani kebutuhan selama perang kemerdekaan ke II untuk daerah Sumatera Selatan. (bersambung)

Susunan Panitia Sembilan

Ketua     :  1. St Ya'kub Bachtiar (Wk Ketua DPRD-GR)

Penulis   :  2. M. Thaher Dayok (BPH/Bengkulu Utara)

Anggota :  3. R Abdullah (Residen Purnawirawan)

4. R.M. Akil (BPH/Bengkulu Utara, PSII)

5. M. Zen Rani (Veteran)

6. Rifai Darwis (Purnawirawan Pegawai Post)

7. Bahaudin Zulkan (Anggota DPRD-GR Sumatera Selatan)

8.  Mr. Thabri Hamzah (Pegawai Tinggi d/p)

9. Adnan Ilyas (Anggota DPRD-GR Sumatera Selatan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: