Waspada Penyakit Ini, Indonesia Peringkat 2 Dunia
radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Tuberculosis (TBC) atau biasa disebut TB, merupakan penyakit paru- paru yang disebabkan oleh bakteri jahat (kuman) mycobacterius tuberculosis. Penyakit TB menjadi terkenal karena tingkat penyebaran dan penularannya yang sangat tinggi.
Nelli Hartati, selaku Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menuturkan, bahwa dalam 2 tahun terakhir persentase penemuan penyakit TB di Kota Bengkulu terbilang rendah dalam pemeriksaannya. Hal ini, disebabkan karena adanya ketakutan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan di masa pandemi ini, sehingga tidak terdeteksi secara keseluruhan. “Padahal setelah diproyeksikan bersama, kasus TB di Kota Bengkulu ini mencapai 2 ribuan.
Asumsi ini bisa saja masuk akal. Karena, terakhir setelah dilakukan pemeriksaan kasus TB di Kota Bengkulu yang sudah terdeteksi mencapai 30 orang dari orang-orang yang tidak mau diperiksa,” tutur Nelli, kepada radarbengkuluonline.com Rabu (09/02/2022).
TB, katanya, bisa dikatakan penyakit yang sangat menular. Penularan TB, bisa melalui percikan pernapasan (Droplet) dengan penderita TB. Seperti percikan ludah saat batuk, bersin dan berbicara.
Semua orang bisa berpotensi terkena TB apabila melakukan kontak langsung dengan penderita. Mulai dari anak-anak, dewasa, sampai juga lansia. “Apabila seorang penderita TB melakukan kontak langsung dengan orang lain, seperti berbicara dan nafasnya terhirup oleh orang itu, atau bisa jadi dia bersin dan batuk, orang itu lama kelamaan akan berpotensi terserang TB juga. Itu terjadi, apabila daya tahan tubuhnya tidak kuat.”
Gejala dan ciri-ciri seseorang terkena penyakit TB, diantaranya seperti mengalami batuk lebih dari 2 Minggu, batuk berdahak, kemudian nafsu makan yang menurun dan berkeringat malam tanpa melakukan aktivitas apapun.
Perlu diketahui juga, Nelli menegaskan, bahwa Indonesia sendiri peringkat ke – 2 di Dunia sebagai penderita penyakit TB terbanyak setelah China. “ 1 orang penderita TB bisa menularkan lebih dari 10 orang disekitarnya. Dan TB ini bukan lagi tergolong penyakit berat, namun memprihatinkan untuk Indonesia. Karena Indonesia berada di No-2 se dunia. Sebentar lagi No-1, kalau seandainya China sudah bisa mengantisipasi TB mereka,” tegas Nelli.
Kemudian Nelli mengatakan bahwa TB termasuk penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Penyakit TB akan naik level menjadi TB Mutidrug Resistant (MDR), apabila penderita tidak menjalani pengobatan sampai tuntas. TB MDR akan kebal terhadap obat sebelumnya, dan sulit untuk disembuhkan. Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.
Di Indonesia sendiri, paparnya, kasus kematian karena TB sekitar 20%. Walaupun demikian, penyakit TB sudah bisa disembuhkan dengan pengobatan yang rutin. Masa penyembuhan penderita TB sekitar 6-9 bulan. Pemerintah sudah memfasilitasi Pukesmas dan juga Rumah Sakit dengan obat-obatan dan pelayanan yang baik untuk penderita TB. Mengingat hal ini bukan masalah yang biasa lagi, namun menyangkut negara.
“Kalau sudah dilakukan pengobatan, Alhamdulillah untuk kesembuhan pasien penderita TB mencapai 90%. Jadi harus rutin, dan benar-benar sudah melakukan pengobatan. Untuk masyarakat Kota Bengkulu tidak usah khawatir, karena obatnya sudah disediakan pemerintah dan gratis disetiap Puskemas dan Rumah Sakit. Namun kesalahannya ada yang berobat di fasilitas yang non-pemerintah, karena gengsi atau tidak tau sebabnya mereka tidak mau berobat ke fasilitas pemerintah. Padahal yang standar untuk pengobatan TBC itu di fasilitas pemerintah” ucap Nelli.
Penyakit TB sebenarnya sudah lama ada. Nelli menyebutkan bahwa penyakit TB sudah ada di era prakemerdekaan. Dimana panglima perang Indonesia Jendral Sudirman meninggal dunia akibat mengidap penyakit TB. Untuk mengatasi penyebaran TB ini, masyarakat Kota Bengkulu diharapkan untuk jujur apabila mengidap batuk lebih dari 2 Minggu dan mau melakukan pemeriksaan, sehingga bisa diobati. Dan juga ia berharap agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengetahui etika ketika batuk.
“Saya berharap untuk masyarakat Kota Bengkulu jangan mengabaikan apabila terserang batuk lebih dari 2 Minggu, yang mirip dengan gejala di atas tadi, segeralah periksakan ke Puskemas atau Rumah Sakit terdekat. Ceritakan keluhannya dengan jujur kepada dokter.
Pihak rumah sakit akan mengambil sampel dahak, memeriksa, dan mendeteksi apakah itu penyakit TB atau bukan. Jika benar, maka selanjutnya akan dilakukan pengobatan sampai benar-benar sembuh,” tutur Nelli.(Mg-4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: