Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (19)

Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (19)

Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si  yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan  tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat  Bengkulu.  Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung - menyambung setiap hari.

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

Sepuluh  Menteri Kunjungi Bengkulu 

radarbengkuluonline.com - Akibat adanya pemaksaan kehendak tersebut, hampir saja terjadi baku hantam dengan latar belakang politik tersebut. Karena Affandi Abidin, M.Jafri, Yakub Bachtiar dengan tegas menolak konsep PKI yang disusun Kabul Amin tersebut secara keseluruhan serta menghendaki dibentuknya panitia kecil untuk membuat dan menyusun konsep baru.

Affandi , M.Jafri, Yakub Bahtiar dan Kabul Amin ditunjuk sebagai panitia khusus tentang penyusunan pernyataan yang akan disampaikan pada Waperdam Subandrio. Dalam panitia kecil ini kembali terjadi ketegangan yang sangat memuncak. Akhirnya konsep Kabul Amin dibatalkan keseluruhan dan disusunlah konsep baru mengenai pernyataan ini.

Isi konsep surat yang ditujukan kepada PJM Presiden/Pemimpin besar Revolusi RI Bung Karno, JM Presidium Kabinet Dwikora, JM Mendagri dan Otonomi daerah itu adalah supaya daerah bekas keresidenan Bengkulu tahun ini juga dijadikan daerah tingkat I Bengkulu.

Dalam konsep itu juga disebutkan bahwa keinginan ini sudah didukung dari semua masyarakat Bengkulu , baik yang berada di luar daerah maupun yang di dalam daerah, dapat dukungan dari pemimpin pusat partai politik , pengurus besar Front Nasional. Surat itu ditandatangani oleh Presidium Panitia Tingkat I Bengkulu, Sutan Yakub Bachtiar (ketua) dan M.Jafri (sekretaris).

Rapat yang dilaksanakan ini sangat dekat sekali dengan meletusnya peristiwa G 30 S PKI. Dimana kaum komunis mulai menampakkan sika-sikap yang menentang dan berani. Meskipun demikian, mereka berhasil membuat konsep tersebut dan yang ditunjuk untuk menyampaikannya kepada Waperdam Dr. Subandrio adalah Yakub Bachtiar.

Tanggal 28 September 1965 Waperdam dan rombongan itu mendarat di Bengkulu. Mereka langsung ke gedung Residen Bengkulu. Mereka disambut meriah oleh masyarakat Bengkulu. Maklum, karena baru kali inilah Bengkulu dikunjungi menteri yang jumlahnya cukup banyak, yaitu 10 menteri. Tapi usaha mereka untuk bertemu Waperdam ini gagal karena situasi yang tidak memungkinkan. Tetapi surat pernyataan yang telah mereka konsep tadi terpaksa mereka sampaikan kepada sekretaris pribadinya.(bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: