Pencari Berondol Sawit Kreatif Bisa Untung Berlipat

Pencari Berondol Sawit Kreatif Bisa Untung Berlipat

radarbengkuluonline.com,  MUKOMUKO - Tanaman kelapa sawit betul-betul menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Kabupaten Mukomuko. Setahun belakangan ini, harga tandan buah segar (TBS) atau buah sawit sedang melambung. Pemilik kebun sawit di daerah ini tajir melintir.

Tapi bukan hanya pemilik kebun sawit yang diuntungkan dengan harga sawit tinggi. Masyarakat yang berprofesi sebagai pencari berondol (buah sawit yang rontok dari tandan) juga kecipratan untung.

Sebagian masyarakat Mukomuko banyak yang menjalani pekerjaan sebagai pencari berondol sawit. Apalagi saat harga sawit mahal seperti sekarang ini. Mencari berondol cukup menjanjikan sebagai sumber pendapatan. Dalam sehari, pencari berondol bisa mengantongi uang Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.

Layaknya sebagai peluang usaha, ragam kreativitas pun dilakukan oleh warga pencari berondol. Seperti yang diungkapkan Asep, salah seorang pemilik kebun sawit di kawasan wilayah Penarik. Pencari berondol di wilayah kebunnya berada, menawarkan jasa menyusun pelepah sawit yang sudah tanggal dari batang. Asal diizinkan mencari berondol usai pemilik kebun memanen sawitnya.

Menurut Asep, itu sangat bagus. Ia sangat tidak keberatan kalau berondol sawitnya diambil oleh pencari berondol. Sebab, jasa yang diberikan yakni menyusun pelepah itu, sangat membantu pemilik kebun. "Saya gak sebut namanya, ya. Jadi pencari berondol yang sering datang ke kebun kami, sebelum mencari berondol, mereka izin, kemudian mereka siap menyusun pelepah kalau diizinkan mencari berondol. Kalau saya senang, saya izinkan. Lagian kan kita sudah selesai panen, buah sudah diangkat ke tempat penimbangan. Kalau hasil, kadang mereka dapat 50 kilo, kalau harganya Rp 2.500 saja per kilo, sudah lumayan. Kadang saya kasih juga Rp 50 ribu, kadang Rp 100 ribu. Nyusun pelepah itu susah pak," beber Asep.

Pada umunya, para pencari berondol kerap mengumpulkan berondol sawit di tempat-tempat bekas tumpukan sawit. Setelah sawit ditimbang dan diangkut, butiran buah sawit yang dibiarkan berserakan di kumpulkan dan dijual ke toke.

"Kalau harga berondol dengan harga sawit yang masih bertandan, setahu saya sama saja. Kalau penghasilan per hari pencari berondol ini, lumayan menurut saya." (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: