Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik  di Provinsi Bengkulu (23)

Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik  di Provinsi Bengkulu (23)

Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si  yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan  tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat  Bengkulu.  Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung  menyambung setiap hari. (*)

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

Kirim Delegasi ke Palembang dan Jakarta

radarbengkuluonline.com - Pada tanggal 25 Juli 1966 delegasi Rakyat daerah Bengkulu meninggalkan Bengkulu untuk memulai tugasnya ke Palembang dan Jakarta. Delegasi besar yang diketuai Letkol Syamsul Bahrun, Bupati Bengkulu Utara yang baru dilantik itu pada malamnya mengadakan upacara pemberangkatan bertempat di GOW Curup. Mereka dibekali doa serta kepercayaan rakyat.

Di Palembang mereka tinggal di rumah Syamsul Bachri. Selama di Palembang mereka menemui Gubernur Provinsi Sumsel, Brigjen H Abuyazid Bustami untuk menyampaikan kehendak rakyat untuk menjadi Provinsi Bengkulu. Gubernur Sumsel dapat memahami dan menyetujui kehendak rakyat tersebut dan mereka diberikan sepucuk surat dari pemerintah Sumatera Selatan untuk disampaikan kepada Mendagri dengan no; sekr 4/364 tanggal 28 Juli 1966.

Dalam hal yang sama, delegasi ini juga diterima Pangdam IV Sriwijaya Brigjen Makmun Murod. Dia juga mendukung perjuangan  rakyat Bengkulu ini yang dituangkan dalam surat beliau. Danrem 41 Gamas Kol. Sulaiman Amin juga mendukung langkah ini. Selama di Palembang, delegasi ini juga membentuk Panitia Pendukung.

Setelah selesai tugas di Palembang, delegasi ini langsung berangkat ke Jakarta. Delegasi berjumlah 40 orang itu di Jakarta tinggal di rumah Wisma Karya Wisata. Dalam pertemuan di Panitia Pendukung Provinsi di Jakarta mereka sepakat untuk menemui pihak yang berwajib dan berwenang.

Mereka menemui Ketua MPRS dan Mendagri, mereka menemui Ketua DPRD GR KH A Syaihu. Mereka menemui Fatmawati Soekarno di Bandung yang sedang berobat di Bandung untuk meminta dukungan perjuangan ini dan dia siap memberikan bantuan di Jakarta nanti. Mereka juga menemui Menteri Utama Bidang Politik Adam Malik.

Kemudian Mendagri dalam nota No 1210/OD/I/66 tanggal 9 Agustus memberikan surat yang ditujukan kepada Ketua Delegasi Pembentukan Provinsi Bengkulu soal usulan Pembentukan Provinsi Bengkulu yang isinya dia sependapat kemungkinan peningkatan pembangunan daerah Bengkulu dengan potensi yang ada dan sesuai dengan persetujuan dari DPRD-GR Provinsi Sumatera Selatan dan Gubernur Sumatera Selatan , daerah eks keresidenan  Bengkulu dapat ditingkatkan menjadi provinsi. Realisasinya akan ditetapkan oleh pemerintah dan DPRD GR sesuai dengan austerity program pemerintah yang ditandatangani Kepala Direktorat Otonomi dan Desentralisasi, Drs. Slamet Moeljono.(bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: