Kue Tat Khas Bengkulu Banyak Diorder Orang Jakarta

Kue Tat Khas Bengkulu Banyak Diorder Orang Jakarta

radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Memiliki makanan berupa kue khas,  adalah sebuah kebanggaan bagi setiap daerah. Apalagi jika seseorang bisa membuat makanan tersebut dan menjualnya di wilayah Bengkulu, bahkan hingga ke luar Provinsi dan bisa dinikmati oleh orang lain.

Pemilik rumah usaha Kue Tat yang diberi nama Kuliner Azizah, Tanti (45)  yang beralamatkan di RT 28 Kelurahan Betungan Kota Bengkulu ini mengatakan, ia memulai usahanya itu sejak tahun 2018.  “2018 dimulai dengan jualan minuman kalamansi. Kemudian ikut juga membatik sama ibu Santi di BLK. Kemudian bikin kue Tat juga jalan,” ucapnya saat dihubungi radarbengkuluonline.com Jumat (25/2).

Semua itu, lanjutnya, bermula ketika adanya kegiatan pelatihan yang diadakan pihak tertentu yang kemudian bisa mempengaruhi masyarakat untuk berkreasi membuat sesuatu yang memiliki ciri khas dari Bengkulu dan bisa menghasilkan keuntungan dari usaha tersebut. “Pertama kali diajak Disprindag Provinsi untuk mengikuti pelatihan Kue Tat dan Kalamansi,” tuturnya.

Dari ilmu yang didapat, Tanti memberanikan diri untuk memulai usaha, yang tentunya mendapat dukungan dari Keluarga. Pada akhirnya bisa bertahan hingga sekarang dengan berbagai jenis makanan yang dihasilkan. “Kue Tat, minuman Kalamansi, Juada Keras, Serbuk Kopi, Kacang Keriting.”

Bukan tidak mungkin, masyarakat dari luar memiliki minat tersendiri untuk mencicipi Kue Khas Bengkulu yang terkenal dengan Bai Tat nya tersebut. “Awal pertama dapat pesanan itu dari Palembang, dan pesanan dari Kalimantan juga ada. Kalau dari Jakarta itu sudah sering.”

Berbagai ukuran yang ia buat. Dari ukuran kecil hingga ukuran yang besar. Ini tergantung dengan keinginan dari pembelinya. “Kue Tat yang kecil dijual empat 5 ribu, Kalamansi satu liter 60 ribu, Kue Tat yang satu cetakan sekarang 18 rib. Untuk Kacang Keriting 1 Kg 80 ribu.”

Totalitas dalam mengerjakan sesuatu sangat diperlukan. Selain cekatan, rasa dan bentuk juga di pertimbangkan untuk keberlangsungan suatu usaha. “Kalau kue kita buat tergantung pesanan dari pembelinya. Kalau pesannya pagi, sorenya sudah bisa diambil,” tuturnya.

Tanti juga berharap usahanya bisa lebih maju lagi, hingga iya bisa memperkenalkan kue khas Bengkulu ke wilayah lain dan bisa digemari di daerah lain. (Mg-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: