Mun Gumiri Harapkan Mahasiswa UIN FAS Bengkulu Lakukan Ini

Mun Gumiri Harapkan Mahasiswa UIN FAS Bengkulu Lakukan Ini

radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Kegiatan apel dalam rangka pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu dilaksanakan Rabu (30/3). Ini  merupakan angkatan I berbasis Masjid. Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten III Pemkab Bengkulu Tengah, Mun Gumiri, S.PI., M.H, Rektor UIN FAS Bengkulu Prof. Dr. Zulkarnain Dali, M.Pd, Kepala Biro AUAK, Dekan UIN FAS Bengkulu, Camat, Kepala Desa dan ketua kelompok peserta KKN, yang bertempat di halaman Kantor Bupati Bengkulu Tengah.

Dalam sambutan Bupati Bengkulu Tengah yang diwakili Asisten III Pemkab Bengkulu Tengah, Mun Gumiri menuturkan, bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah tidak jauh berbeda dengan kabupaten-kabupaten lainnya. Hal ini, bisa dilihat dari adat istiadatnya yang sudah baku dan dapat dijalankan dengan baik. Ia juga mengucapkan terimkasih, karena Kabupaten Bengkulu Tengah dipilih sebagai tempat untuk mengasah, mengasuh mahasiswa peserta KKN.

“Dari 11 Kecamatan yang ada Kabupaten Bengkulu Tengah, terdapat 8 Kecamatan yang bersedia menampung mahasiswa peserta KKN. Tidak menerima peserta KKN ada 3, yaitu Kecamatan Merigi Sakti, Merigi Kelindang, dan Pematang Tiga. Kami berharap pelaksanaan KKN di bulan puasa Ramadan dapat berjalan dengan baik,” tutur Gumiri.

Sementara itu, Rektor UIN FAS Bengkulu, Zulkarnain Dali mengatakan terdapat 153 kelompok mahasiswa KKN yang ditempatkan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Ia menegaskan, 50 % mahasiswa peserta KKN tinggal di dekat Kantor Kepala Desa. “Jumlah peserta mahasiswa KKN sekitar 2.133. Kita harus bangga, karena 80% berada di Kabupaten Bengkulu Tengah, kurang lebih 1.600. 3 kelompok sudah dilepasakan ke Enggano, 3 kelompok Kewirausahaan di Bogor dan beberapa peserta KKN ditempatkan di Pondok Pesantren”, ucap Zulkarnain.

Kemudian, lanjutnya, bagi peserta KKN UIN FAS Bengkulu kemungkinan bisa mencontoh gerakan atau program kerja mahasiswa NU di Jawa Timur, yang mencatat rumah penduduk tentang ketidak punyaan mukenah. “Pola yang diterapkan gerakan oleh mahasiswa NU Jawa Timur itu dia catat, berapa rumah penduduk yang tidak punya mukenah.”

Disisi lain, ia menegaskan, untuk mahasiswa peserta KKN untuk tidak menyebarkan berita-berita hoax. Ia berharap mahasiswa peserta KKN dapat membantu mensejahterakan masyarakat dilokasi KKN. “Kita itu mengharapkan masyarakat stabil di lapangan. Jangan dapat informasi hoax dan jangan menggiring. Kalau disuruh tarawihnya 11 rakaat, jangan dipaksakan 23 rakaat dan sebaliknya.”

Ia menyampaikan bahwa peserta KKN bisa dinyatakan tidak lulus KKN apabila peserta KKN meninggalkan lokasi atau pulang tanpa izin sebelum Hari Raya Idul Fitri nanti. Sebab, peserta KKN diikutsertakan dalam kepanitiaan zakat fitrah dan lain-lain. “Mahasiswa peserta KKN wajib salat Idul Fitri di lokasi KKN masing-masing. Setelah itu boleh pulang 3 hari. Kemudian setelah itu wajib kembali dengan waktu atau hari yang sudah ditentukan.” (Mg-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: