Misi Besar BKKBN Bengkulu Turunkan Stunting

Misi Besar BKKBN Bengkulu Turunkan Stunting

radarbengkuluonline.com, BENGKULU - BKKBN Provinsi Bengkulu sangat optimis angka stunting di Bengkulu akan turun. Sebagai langkah awal, BKKBN menggelar Rakorda Bangga Kencana Dan Percepatan Penurunan angka stunting melalui optimalisasi sumber daya dan Konvergensi lintas sektor di Bengkulu.

Kepala BKKBN Bengkulu, Ir. H. Rusman Effendi melalui Pranata Humas Ahli Muda Sub Koordinator Advokasi & KIE, Rofadhila Azda, S. Kom, MA mengatakan, perencanaan dan strategi dalam upaya penurunan stunting di daerah semuanya sudah lengkap diatur mulai dari pemerintah pusat, lalu ke provinsi bahkan sampai dengan desa dan kelurahan.

Untuk di Bengkulu ada tim percepatan penurunan stunting (TPPS). Dalam tim tersebut Gubernur Bengkulu sebagai pengarah dan Wakil Gubernur sebagai ketua pelaksana. Sedangkan posisi BKKBN dalam TPPS adalah sebagai sekretaris.

"Tugas BKKBN dimulai dari sektor hulunya. Seperti, BKKBN memberikan advokasi, edukasi, informasi kepada calon pengantin, pasangan usia muda, pendampingan ibu hamil terkait apa saja yang dapat mereka lakukan dalam rangka sama- sama berperan menurunkan stunting. Untuk menggerakan sektor hulu ini BKKBN dibantu oleh pendamping dari Bidan desa, Kader PKK, dan Kader KB, " katanya.

Lebih jelas Rofadhila mengutarakan optimismenya. "Mengawali kerja untuk mencapai target bersama menurunkan angka stunting jadi 14 persen yakni diawali dengan Rakorda Bangga Kencana dan Percepatan penurun stunting pada 5 dan 6 April 2022. Peserta yang hadir beragam. Dari lintas OPD dengan program sinergitasnya.

Dari data SSGI tahun 2022, tercatat angka stunting Provinsi Bengkulu di angka 22 persen. Berdasarkan prevalensi stunting dari tinggi badan menurut usia, tercatat bahwa Kabupaten Kaur angka stuntingnya sedikit, jauh lebih rendah dengam kabupaten lain dalam Provinsi Bengkulu.

Tercatat angka stunting di Bengkulu Utara 20,7 persen , Bengkulu Selatan 20,8 persen, Mukomuko dan Kota Bengkulu masing-masing 22,2 persen, Bengkulu Tengah persen,  Kabupaten Kephiang 22,9 persen, Lebong 23,3 perse dan Seluma 24,7 persen. "Optimis kami stunting akan turun jadi 14 persen pada tahun 2024 nanti, " ucapnya. (ae2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: