BKKBN & TPPS On The Track Mencegah & Menurunkan Stunting
radarbengkuluonline.com, BENGKULU - BKKBN Bengkulu menggelar Rakorda Program Bangga Kecana & Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu. Dalam Rakerda tersebut menghasilkan komitmen dan target yakni menurunkan angka stunting di Bengkulu pada tahun 2024 menjadi 12,5 persen.
"Posisi kita sekarang berada ditengah-tengah. Secara nasional angka stunting itu 24 persen. Sedangkan Bengkulu saat ini berada di 22 persenan. Target kami menurunkan angka stunting di Bengkulu menjadi 12 persenan pada tahun 2024 ini tentunya sudah terencana dan terukur. Dimulai dari Rakorda ini, pada tahun 2023 nanti kami push menurunkan angka 22 persen menjadi 18 persen dan selanjutya ditahun 2024. Kami yakin dan optimis, karena langkah - langkah dan upaya yang akan dikerjakan sudah ada. Apalagi sudah terbentuknya TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di Bengkulu sampai ke dusun-dusun. Mengenai target, perkabupaten tentunya berbeda beda turunnya. Misalkan saja saat ini kabupaten Kaur yang angka Stuntingnya terendah di Provinsi Bengkulu 11 persen, ya terget kami 2024 ini Kaur Zero atau Nol angka stuntingnya," katanya Kepala Perwakilan BKKBN RI, Ir. Rusman Effendi, MM .
Rusman mengatakan, pada Rakorda ini juga terungkap bahwa ada target lain. Yakni menyelamatkan 264 ribu keluarga di Bengkulu yang berpotensi memiliki atau menghasilkan anak stunting. Angka ratusan ribu itu diukur dari rumah tangga yang belum memiliki akses air bersih, jamban sehat, rumah layak huni dan dari sisi pemenuhan asupan gizi seimbang.
Disamping itu, pada tahun 2022, pemerintah telah menargetkan pencapaian sasaran strategis program bangga kencana, yaitu: menurunkan angka kelahiran total (total fertility rate/tfr) menjadi 2,17 per-wus dan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun menjadi 32 kelahiran per 1000 wus usia 15-19 tahun. Lalu meningkatkan prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive prevalence rate/mcpr) menjadi sebesar 65,9 persen. Kemudian menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) menjadi 6,84 persen, Selanjutnya meningkatkan median usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun dan meningkatkan indeks pembangunan keluarga menjadi 54,38.
Selain target yang harus kami capai tersebut, sesuai dengan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021, BKKBN juga diberi mandat oleh bapak presiden sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting. Implikasi dari amanah presiden tersebut, BKKBN telah berupaya untuk berkoordinasi dengan seluruh lintas sektor baik tingkat nasional maupun provinsi untuk mensinergikan program dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Sebagai upaya mencapai target penurunan stunting, maka BKKBN telah menyusun rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting atau kita sebut dengan RAN Pasti, untuk selanjutnya dapat diimplemantasikan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Pembentukan tim percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa/kelurahan merupakan salah satu amanah dari RAN Pasti. Pertanggal 1 April 2022, pembentukan TPPS di provinsi Bengkulu telah mencapai 100 persen untuk TPPS tingkat provinsi, 90 persen di tingkat kabupaten/kota, 100 persen kecamatan dan 98,41 persen di tingkat desa/kelurahan.
Disisi lain juga, dalam rangka peningkatan kualitas data dan layanan yang berbasis surveilens rutin, BKKBN juga mengembangkan aplikasi elsimil atau elektronik siap nikah dan hamil guna memantau dan memberikan pendmapingan bagi para calon pengantin agar nantinya siap untuk menikah dan meneruskan keturunan yang terhindar dari stunting.
Saat ini BKKBN juga terus berupaya untuk mengenalkan dan mensukseskan program Dahsyat atau dapur sehat atasi stunting yang untuk saat ini masih menyasar pada keluarga di kampung KB dengan melibatkan mahasiswa dari mitra perguruan tinggi. Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (terutama dari keluarga kurang mampu.
Senda dengan Kepala BKKBN Bengkulu, Deputi KSPK BKKBN RI mengatakan Nopian Adusti, MT mengatakan, sangat diperlukan kolaborasi untuk konvergensi lintas program dan secktor yang juga menggandeng pemangku kepentingan mutlak untuk dilaksanakan. BKKBN perlu memegang kendali kekuatan akar rumput melalui pelibatan unsur masyarakat tingkat desa/kelurahan. Pembentukan dan penguatan kapasitas 200 ribu tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB menjadi bentuk nyata konvergensi stunting di lini lapangan.
Disamping itu penajaman program dan kegiatan serta penentuan lokus prioritas garapan percepatan penurunan stunting. Lalu penjabaran program dan kegiatan yang langsung menukik pada keluarga berisiko stunting telah dijabarkan dalam RAN Pasti meliputi penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur (pus), Surveilans keluarga berisiko stunting; dan audit kasus stunting.
RAN Pasti perlu dikawal sampai tingkat desa melalui forum- forum strategis sejak proses perencanaan dan penganggaran sampai pada pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
"Percepatan penurunan stunting dilakukan sejak hulu untuk mencegah lahirnya bayi stunting baru. Upaya percepatan penurunan stunting juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kementerian PUPR dan Kementerian Agama . Misalkan saja, dalam hal ini kementrian PUPR mendukung penanggulangan kemiskinan ekstrim dan percepatan penurunan stunting dengan 2 program, yaitu program infrastruktur berbasis masyarakat termasuk air minum dan sanitasi serta program bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah berupa perbaikan rumah tidak layak huni (rlth)," ujarnya.
Rapat kerja daerah program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (bangga kencana) dan rapat koordinasi tahun 2022 dengan tema: “penguatan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting melalui optimlasasi sumber daya dan konvergensi lintas sektor “ dilaksanakan pada tanggal 5 s/d 6 april 2022, bertempat di hotel mercure bengkulu melalui metode daring dan luring.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merumuskan rencana kerja rencana aksi dalam kegiatan prioritas program bangga kencana tahun 2022 dan pencapaian agenda RPJMN/RPJMD 2019-2024 serta pencapaian percepatan penurunan stunting. Selain itu kegiatan ini ditujukan untuk mengimplementasikan pemanfaatan hasil pendataan keluarga 2021, sebagai basis data pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting.
Sementara itu, Gubernur bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah yang membuka acara Rakorda secara Virtual mengatakan, tahun 2022 meliputi 2 (dua) kegiatan besar, yaitu pra-rakorda yang sudah dilakukan pada tanggal 5 april 2022, dan hari ini dilanjutkan dengan kegiatan rapat kerja daerah yang melibatkan seluruh mitra kerja BKKBN Provinsi Bengkulu guna mendukung upaya percepatan penurunan stunting di provinsi Bengkulu. Mendukung percepatan penurunan angka stuntimg di Bengkulu, Wakil Gubernur Bengkulu sebagai ketua Pelaksana TPPS mengatakan, akan segera turun kelapangan dan menyisir seluruh program lintas OPD, Kementrian untuk 'keroyokan' menyelesaikan persoalan stunting di Bengkulu.
"Saya akan menkomandoi tim TPPS ini, saya akan panggil OPD terkait untuk mensinergikan dan megkolaborasikan program-program dalam rangka penurunan target stunting," katanya (ae2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: